Cerita Tunanetra di Manado, Orderan Pijat Sepi Hingga Tak Terdata Bantuan Pemda

Konten Media Partner
29 Mei 2020 15:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Berbagi Kasih di Tengah Corona (2)

Para Tuna Netra di Kota Manado, Sulawesi Utara, saat menerima bantuan program #MagerWithDCODE hasil kerjasama DCODE dan kumparan (foto: febry kodongan/manadobacirita)
zoom-in-whitePerbesar
Para Tuna Netra di Kota Manado, Sulawesi Utara, saat menerima bantuan program #MagerWithDCODE hasil kerjasama DCODE dan kumparan (foto: febry kodongan/manadobacirita)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KAUM Disabilitas sering kali dilupakan oleh pemerintah. Hal ini juga berlaku saat pandemi corona berlangsung. Kaum disabilitas seolah-olah bukan merupakan warga negara yang juga terdampak dengan adanya virus corona ini. Salah satunya adalah selalu luput dari pendataan untuk mendapatkan bantuan corona.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang diceritakan oleh Boby Onsen, seorang Tunanetra asal Kota Manado terkait dengan kondisi mereka saat pandemo corona berlangsung. Menurut Boby, yang kesehariannya menjadi tukang pijat, pemerintah seakan lupa jika tuna netra ikut terdampak.
Para Tunanetra di Kota Manado, Sulawesi Utara mengangkat sendiri bantuan yang diberikan oleh DCODE bekerjasama dengan kumparan. Kaum disabiltas seringkali dilupakan pemerintah termasuk saat pandemi corona berlangsung (foto: febry kodongan/manadobacirita)
Menurutnya, Tunanetra yang rata-rata berprofesi sebagai tukang pijat, penjual keliling hingga pelaku seni yang dibayar ketika tampil, sangat terdampak dengan corona, karena semua pekerjaan mereka harus berinteraksi dengan masyarakat.
"Mau bagaimana lagi, kami seolah dianggap tidak terdampak. Bantuan tidak nyata. Bahkan, kami sering dilupakan, padahal kami punya keluarga yang juga harus dinafkahi," ujar Boby kepada manadobacirita.
Diceritakan Boby, khusus untuk para tukang pijat seperti dirinya, dalam satu minggu saat pandemi corona ini, dapat satu orang yang mau dipijat itu sudah sangat bersyukur.
Bantuan dari DCODE yang bekerjasama dengan kumparan, disalurkan langsung oleh partner resmi kumparan di Sulawesi Utara, manadobacirita kepada para tuna netra yang juga terdampak adanya virus corona (foto: febry kodongan/manadobacirita)
Menurutnya, karena sangat sepi orderan, dirinya dengan beberapa pemijat yang ada di panti pijat sering berbagi.
ADVERTISEMENT
"Kalau hari ini ada yang datang, kami kasih ke yang belum dapat di satu minggu terakhir. Pokoknya begitu, biar semua bisa dapat pelanggan. Memang sekarang orderan pijat sangat sepi," kata Boby.
"Pelanggan kami biasa itu ojek online, driver sama orang dari luar yang lakukan kunjungan kerja di Manado. Tapi, semua kan tahu kalau pendapatan ojek dan driver berkurang sekarang. Begitu juga kunjungan kerja yang tidak ada. Jadi, kami sudah sangat bersyukur dapat satu orderan dalam satu hari," kata Boby kembali.
Senada disampaikan Azis Ismail, tunanetra dengan profesi pedagang keliling. Menurutya, ada ketakutan masyarakat yang mau membeli barang dagangan yang dijualnya seperti tisu maupun makanan ringan, karena nanti bersentuhan tangan dan bisa terjangkiti corona. Akibatnya, pendapatannya sangat berkurang.
Para tunanetra di Kota Manado, Sulawesi Utara, menerima atau mengambil langsung bantuan yang diberikan untuk mereka
Menurut Azis, dengan pendapatan yang berkurang, mereka tetap harus menjalani hidup seperti biasa, termasuk membayar uang kontrakan atau uang kos-kosan. Untuk itu, mereka sangat merasakan dampak dari adanya virus corona ini.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap wabah ini cepat berakhir. Terus terang, kami merasakan bagaimana dampak yang langsung menghantam kami para kaum disabilitas. Kami juga berharap, ada bantuan pemerintah terutama tempat kami bisa tetap mencari nafkah," kata Azis kembali.
Azis dan Boby sendiri adalah dua dari sekian Tunanetra yang mendapatkan bantuan dari program #MagerWithDCODE yang bekerjasama dengan kumparan dan partner 1001 media yang di Sulawesi Utara diwakili oleh tim manadobacirita, partner resmi kumparan.
Baik Azis, Boby dan beberapa tuna netra lainnya di Kota Manado ini, mendapatkan bantuan berupa bahan pangan dan uang tunai yang disalurkan langsung kepada mereka di sekretariat Tuna Netra Muslim yang ada di Kelurahan Paal IV Kota Manado.
Tuna netra sendiri adalah salah satu sasaran pemberian bantuan yang mengambil tema 'Saatnya kita beraksi bukan berpangku diri' kerjasama DCODE dan Kumparan.
ADVERTISEMENT
"Jadi, partner resmi kumparan di Sulawesi Utara, manadobacirita berkesempatan membagikan bantuan untuk para tuna netra tersebut. Diharapkan, bantuan ini bisa memberikan keringanan untuk kaum disabilitas yang juga terdampak adanya corona ini," kata Isa Anshar Jusuf, penanggung jawab manadobacirita.
manadobacirita
NB: Artikel ini bentuk kerjasama antara DCODE dan Kumparan, saatnya kita beraksi bukan berpangku diri #MauGerakWithDCODE more info click Dcode.id