news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

COVID-19 Tak Terkendali, Warga di Minsel Abaikan Protokol Kesehatan

Konten Media Partner
18 Februari 2022 18:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga di Minahasa Selatan beraktivitas tanpa menggunakan masker.
zoom-in-whitePerbesar
Warga di Minahasa Selatan beraktivitas tanpa menggunakan masker.
ADVERTISEMENT
MINSEL - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Sulawesi Utara (Sulut) mengatakan jika berdasarkan kurva epidemiologi menunjukan penularan COVID-19 di komunitas sangat cepat dan memberi sinyal kuat bahwa penularan ada pada kondisi tidak terkendali.
Pelajar di Minahasa Selatan yang tak menggunakan masker.
Satgas pun merekomendasikan agar masyarakat taat dan disiplin protokol kesehatan (prokes) agar kasus COVID-19 yang kini mencapai seribuan kasus per hari bisa ditekan.
ADVERTISEMENT
Namun imbauan untuk disiplin prokes justru diabaikan oleh masyarakat. Seperti yang terlihat di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). Warga yang beraktivitas tak lagi mempedulikan penggunaan masker. Bahkan, beberapa penjaga toko sama sekali tak menggunakan masker, walaupun tengah berinteraksi dengan pembeli.
Penjaga toko yang tak menggunakan masker di Kabupaten Minahasa Selatan.
Pantauan manadobacirita, warga yang tidak menggunakan masker ini ada di seluruh wilayah di Minsel. Di pasar 54, pusat kota, angkutan umum hingga ke pelosok desa banyak warga yang tak menggunakan masker.
Beberapa warga beralasan lupa menggunakan masker. Tapi ada juga warga yang mengaku tak menggunakan masker karena tidak lagi mampu membelinya.
Sejumlah warga di Minahasa Selatan tak menggunakan masker saat beraktivitas.
"Kalau dikasih gratis tentu saya pakai. Tapi kan beli sendiri. Sejak COVID-19 ini ada, bantuan masker itu hanya satu kali. Kalau dihitung-hitung, uang beli masker sama besar dengan uang beli beras. Lebih baik beli beras," kata warga yang ditemui di Pasar 54.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Sulut, dr Steaven Dandel, menyebutkan jika tingginya angka kasus disebabkan oleh warga mulai kendor dalam penerapan protokol kesehatan.
Warga yang tak taat protokol kesehatan di Pasar 54 Kabupaten Minahasa Selatan.
"Masyarakat mulai kendor dalam mentaati protokol kesehatan, sehingga dengan mudah tertular COVID-19. Untuk itu kami meminta masyarakat kembali mendisiplinkan diri dalam protokol kesehatan sehari-hari," ujar Dandel.
febry kodongan