Curhat Petugas KPPS: Tak tidur-tidur, Masih Dituduh Curang

Konten Media Partner
19 April 2019 17:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas KPPS di salah TPS Kota Tomohon, Sulawesi Utara, menggunakan seragam siswa Sekolah Dasar (SD) (foto:istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas KPPS di salah TPS Kota Tomohon, Sulawesi Utara, menggunakan seragam siswa Sekolah Dasar (SD) (foto:istimewa)
ADVERTISEMENT
Tudingan jika pelaksanaan Pemilihan Umum 17 April 2019 lalu curang, ternyata membuat para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meradang. Mereka mengaku sakit hati, karena kerja keras mereka menjadi petugas malah dituduh melakukan kecurangan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah petugas KPPS mengatakan, jika tahu akan dituduh curang, mereka tidak akan mau bertugas, mengingat pekerjaan tersebut mengharuskan bekerja full time sejak persiapan hingga perhitungan suara.
"Kami bekerja sesuai aturan yang ada. Janganlah menuduh ada kecurangan," ujar Yanti, petugas KPPS di Kecamatan Tikala, Kota Manado, Jumat (19/4).
Menurut Yanti, pekerjaan KPPS sudah dimulai sejak mengantarkan undangan kepada para pemilih, yang kemudian juga nama-nama yang masuk dalam DPT, dibacakan di toa-toa rumah ibadah.
"Saat logistik masuk kami sudah tidak tidur. Paginya harus bertugas melayani hingga akhirnya menghitung suara sampai pagi lagi. Dan kemudian dituduh ada kecurangan, tentunya membuat kami sakit hati," tutur Yanti kembali.
Senada diungkapkan Frieska Ika, petugas KPPS di Kecamatan Malalayang. Menurutnya, kecurangan sangat tidak mungkin terjadi, karena selain ada pengawas TPS, ada juga pihak kepolisian, TNI dan tentunya para saksi yang ikut dari awal pemilihan.
ADVERTISEMENT
Menurut Frieska, jika memang ada kecurangan di TPS, harusnya saksi-saksi yang ditempatkan di TPS itu menolak hasil pemilihan. Tapi, tidak ada yang menolak.
"Kami heran juga, kenapa kami (KPPS) yang jadi sasaran dituduh curang. Waktu baca media sosial, saya sering menangis, karena sudah kerja maksimal tidak tidur, malah ada yang tuduh kami curang," tutur Frieska kembali.
Sementara, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara, Ardiles Mewoh menyebutkan jika kinerja dari petugas KPPS patut diberikan apresiasi, mengingat ini sejarah pertama Pemilihan dilakukan secara serentak.
"Terima kasih untuk para petugas dari tingkat Kota, Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan dan para KPPS yang sudah bekerja dengan sangat baik. Terima kasih juga untuk para petugas kepolisian dan TNI yang menjaga Pemilu ini berjalan dengan lancar dan baik," kata Mewoh, Jumat (19/4).
ADVERTISEMENT
isa anshar jusuf