Dinsos Minsel Akan Upayakan BPJS Kesehatan Keluarga Miskin di Arakan Bisa Aktif

Konten Media Partner
4 November 2022 15:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kamarudin Taher, Warga Miskin dari Desa Arakan Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan saat ini sementara dirawat di RSUD Amurang
zoom-in-whitePerbesar
Kamarudin Taher, Warga Miskin dari Desa Arakan Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan saat ini sementara dirawat di RSUD Amurang
ADVERTISEMENT
MINSEL – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Diane Najoan saat dijumpai wartawan di ruang kerjanya mengatakan bahwa pihaknya akan mengupayakan BPJS Kesehatan untuk keluarga miskin di Desa Arakan Kecamatan Tatapaan bisa aktif lagi.
ADVERTISEMENT
Dinsos mengaku jika kemudian ke depannya masih ditemui masih, pihaknya tentu saja akan membantu.
“Kami sudah pernah melakukan asesmen dari pendamping PKH, di mana Kartu Indonesia Sehat (KIS) keluarga tersebut, dari tujuh anggota keluarga, didapati kepala keluarga dan anak mereka yang sakit justru tidak terdaftar sebagai penerima KIS tersebut,” kata Diane.
Meskipun demikian dikatakan Diane, keluarga Taher-Kamurat masih tersentuh bantuan dari BLT Dana Desa dan salah satu anaknya sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar.
Bahkan Kepala Dinas Sosial Minsel mengatakan keterangan yang diperoleh dari Penjabat Hukum Tua dan mantan Hukum Tua Desa Arakan mendapati kalau warga kampung turut membantu keluarga ini.
“Kita tidak perlu saling menyalahkan dengan adanya kejadian ini, siapa yang akan memberitahukan hal ini kalau bukan media. Kami memang tidak bisa memantau semuanya, sehingga peran pemerintah desa sangatlah penting,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Diane, saat ini Dinas Sosial sementara melakukan seleksi kembali untuk penerima bantuan sosial (Bansos). Sejumlah petugas telah disebar untuk melihat secara langsung dan melakukan seleksi siapa yang pantas dan yang tidak.
“Penerima bantuan diseleksi kembali dengan menggunakan aplikasi SIKS Mobile, di mana petugasnya adalah para pendamping, baik PKH, DTKSK dan Regsos. Mereka nanti yang akan memeriksa, pantas ataukah tidak keluarga penerima Bansos. Di HP mereka cuma ada jawaban ya atau tidak. Jika ditemukan ada keluarga yang sudah mampu, maka langsung dijawab tidak, sehingga langsung keluar dari penerima Bansos,” kata Diane lagi.
Tamura