DPRD Peringatkan Gubernur Sulut Tak Gegabah Terkait Sekolah Tatap Muka

Konten Media Partner
1 Juli 2021 14:06 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ruang kelas di masa pandemi COVID-19, yang diatur untuk memiliki jarak antar satu meja dan meja lainnya
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ruang kelas di masa pandemi COVID-19, yang diatur untuk memiliki jarak antar satu meja dan meja lainnya
ADVERTISEMENT
MANADO - DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), memperingatkan Gubernur Olly Dondokambey, untuk tidak gegabah terkait dengan kebijakan Sekolah Tatap Muka, yang telah diizinkan oleh pemerintah, lewat surat edaran yang ditandatangani oleh Gubernur.
ADVERTISEMENT
Lembaga yang dipimpin Ketua DPRD, dr Fransiskus Andi Silangen ini, menilai seharusnya Gubernur dan jajaran Pemerintah Provinsi Sulut, melakukan kajian secara komprehensif, termasuk mempertimbangkan banyak faktor terkait keselamatan dalam Sekolah Tatap Muka tersebut.
"Komisi IV DPRD Sulut, telah memberikan beberapa catatan terkait dengan sekolah tatap muka ini. Ada baiknya dikaji secara matang dan menilai sejumlah faktor. Jangan coba-coba, karena ini menyangkut banyak hal," kata Anggota Komisi IV, Melky Pangemanan.
Politisi PSI ini juga menyindir pemerintah provinsi, yang seharusnya membuat regulasi dan terus berinovasi, terkait dengan pembelajaran jarak jauh untuk para siswa di Sulut.
Dikatakannya, tidak baik ketika memaksakan sekolah tatap muka, ketika tren COVID-19 di daerah ini, justru tengah terjadi kenaikan. Tak hanya itu, bahaya varian baru COVID-19, juga sangat mengancam, sehingga keselamatan itu lebih penting.
ADVERTISEMENT
"Varian baru ini sudah ditemukan di Provinsi Gorontalo, yang artinya sudah dekat, karena Gorontalo itu perbatasan dengan kita. Jangan karena ada masalah di pembelajaran jarak jauh, kemudian malah kita gegabah lakukan pertemuan tatap muka. Harusnya, dicari solusi paling baik dengan pembelajaran jarak jauh ini," kata Pangemanan.
"Saya kira, sekolah tatap muka ini ditunda dulu. Jangan gegabah dan malah mengakibatkan kita mempertaruhkan kesehatan banyak orang, terutama anak-anak kita. Mari kita evaluasi kembali kebijakan ini," ujarnya kembali.
manadobacirita