Foto: Kabupaten Minahasa Tenggara Pascabencana Banjir Bandang

Konten Media Partner
22 September 2021 15:55 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan roda dua milik warga yang rusak karena diterjang banjir bandang di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). (foto: febry kodongan/manadobacirita)
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan roda dua milik warga yang rusak karena diterjang banjir bandang di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). (foto: febry kodongan/manadobacirita)
ADVERTISEMENT
RATAHAN - Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) diterjang banjir bandang, Senin (20/9). Sebanyak 42 bangunan terdampak, di mana ada satu warga yang dinyatakan hilang akibat banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Abuang.
ADVERTISEMENT
Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap, yang turun di lokasi banjir bandang, mengaku jika daerahnya tersebut, tak pernah tersentuh pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Saling tolong menolong antar sesama warga yang terdampak bencana banjir bandang. (foto: febry kodongan/manadobacirita)
"Jalan disini sudah hampir tujuh tahun tidak pernah dibikin, padahal itu berstatus jalan nasional. Begitu juga dengan jembatan yang sudah berusia 60 tahun tapi tak diperhatikan. Sudah diusulkan, tapi belum digubris," kata James.
Kondisi salah satu sekolah yang terkena dampak bencana banjir bandang. (foto: febry kodongan/manadobacirita)
Sementara, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara (Sulut), Erik Aldrin Singarimbun, mengatakan jika dirinya sudah meminta penyedia jasa yang menjadi rekanan BPJN, untuk memobilisasi alat berat dalam penanganan bencana banjir bandang di Kabupaten Mitra.
Bupati Mitra, James Sumendap, mengoperasikan alat berat untuk membersihkan sisa banjir bandang. (foto: febry kodongan/manadobacirita)
"Sudah dilaksanakan penanganan secepat mungkin," kata Erik.
Terkait dengan keluhan Bupati Mitra, Erik mengaku pihaknya tentu akan melakukan evaluasi terkait keluhan tersebut. Namun, dirinya mengaku selama dua tahun terakhir, pihaknya memang masih melakukan pemeliharaan karena adanya kondisi pandemi COVID-19.
Petugas PUPR Minahasa Tenggara memeriksa kerusakan yang terjadi akibat bencana banjir bandang. (foto: febry kodongan/manadobacirita)
"Kemampuan fiskal APBN masih terbatas. Tapi kita akan coba evaluasi," ujarnya kembali.
ADVERTISEMENT
febry kodongan