Gempa Talaud Akibatkan Kerusakan Rumah Warga, Gereja dan Rumah Sakit

Konten Media Partner
22 Januari 2021 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah warga yang terdampak gempa yang terjadi di Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (21/1) malam. (foto: dok istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah warga yang terdampak gempa yang terjadi di Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (21/1) malam. (foto: dok istimewa)
ADVERTISEMENT
MANADO - Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, melaporkan lima rumah warga dan satu gereja terdampak adanya gempa yang terjadi di Melonguane, dengan magnitudo 7,0, Kamis (21/1), pukul 20.23 Wita. Selain itu, lantai rumah sakit Mala juga terlihat pecah akibat gempa.
ADVERTISEMENT
Adapun rumah yang terdampak gempa tersebut berada di Desa Rae Kecamatan Beo Utara, Desa Ganalo Kecamatan Tampan Amma, Desa Mala Kecamatan Melonguane dan Desa Bantik Kecamatan Beo. Data yang diterima menyebutkan ada dua unit yang rusak ringan serta tiga unit alami kerusakan berat. Sementara gedung gereja yang terdampak berada di Desa Ganalo.
"Belum ada laporan korban jiwa hingga Jumat (22/1) pagi ini. Petugas masih mendata kerusakan lain yang terjadi," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Talaud, Yohanis B Kamagi.
Sementara itu, data yang berhasil dirangkum dari pihak kepolisian di Talaud, keluarga-keluarga yang menjadi korban dari gempa ini adalah Keluarga Desinung-Naulana di Desa Bantik Kecamatan Beo, Keluarga Rade-Arendeng dan Keluarga Mulaki-Maasawet di Desa Rae Kecamatan Beo Utara, serta keluarga Magenda-Pontoh di Desa Mala Kecamatan Melonguane.
ADVERTISEMENT
Rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyebutkan jika berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 18 kecamatan pada kabupaten tersebut berada pada potensi bahaya dengan kategori tersebut.
Dilihat dari sisi risiko, sebanyak 86.759 jiwa berpotensi terpapar bahaya gempa bumi di 18 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Talaud dengan luas bahaya 75.479 hektar. Masyarakat di Kepulauan Talaud memiliki catatan historis terdampak gempa dengan magnitudo besar, seperti pada 1914, 1957, 1969, dan 2009.
"Data bencana gempa menunjukkan bahwa korban jiwa terjadi dikarenakan reruntuhan bangunan dan bukan guncangan gempa. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan," ujar Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
ADVERTISEMENT
franky salindeho