Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro Dilarang untuk Pendakian

Konten Media Partner
6 Desember 2023 8:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SITARO - Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), hingga saat ini masih dilarang untuk pendakian. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang terus menyampaikan rekomendasi itu.
ADVERTISEMENT
Dalam rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG, disebutkan jika ada larangan bagi masyarakat, pengunjung atau wisatawan untuk melakukan pendakian, serta tidak beraktivitas di zona prakiraan bahaya, yakni pada radius 1,5 kilometer dari puncak Kawah Dua (Utara) dan Kawah Utama (Selatan).
"Termasuk area perluasan sektoral ke arah selatan barat daya sejauh 2,5 kilometer," kata Yudia Prama Tatipang dari Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang.
Sementara itu, Penjabat Bupati Sitaro, Joi Eltiano B Oroh, mengimbau agar semua pihak mematuhi rekomendasi dari pihak PVMBG tersebut, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Menurut Joi, pemerintah di wilayah dekat Gunung Karangetang untuk terus memantau dan segera melaporkan apabila ada pihak yang melanggar rekomendasi tersebut.
"Rekomendasi yang ada saat ini itu untuk ditaati karena itu demi kebaikan kita bersama," ujar Joi kembali.
ADVERTISEMENT
Sementara, dari laporan Pos pengamatan, Selasa (5/12) kemarin, aktivitas Gunung Karangetang secara visual gunung jelas, kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.
Sedangkan pada tingkat kegempaan, gempa guguran jumlah1, amplitudo : 20 mm, Durasi : 122 detik, embusan jumlah 3, amplitudo : 5-10 mm, durasi : 26-37 detik. Sementara gempa tremor non-harmoni jumlah 1, amplitudo : 3 mm, durasi : 353 detik, Hybrid/Fase Banyak jumlah 4, amplitudo : 3-10 mm, S-P : 0 detik, durasi : 12-16 detik, dan tektonik jauh jumlah 22, amplitudo : 3-45 mm, S-P : 18-47 detik, durasi : 48-327 detik.
ADVERTISEMENT
franky salindeho