Gunung Karangetang di Sulawesi Berpotensi Lahirkan Wedus Gembel

Konten Media Partner
2 Agustus 2019 8:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan pemantauan langsung kondisi yang terjadi di Gunung Karangetang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. (foto: franky salindeho)
zoom-in-whitePerbesar
Tim dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan pemantauan langsung kondisi yang terjadi di Gunung Karangetang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. (foto: franky salindeho)
ADVERTISEMENT
Penumpukan lava yang terjadi di Gunung Karangetang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, pasca-erupsi dua pekan lalu, ternyata berpotensi meluncurkan wedus gembel atau awan panas. Hal ini seperti pantauan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
ADVERTISEMENT
Ketua Tim PVMBG, Supriyati Dwi Andreastuti, mengatakan, dalam pemantauan yang dilakukannya, tumpukan lava yang berpotensi meluncurkan awan panas berada di ketinggian 500 meter.
"Bahayanya ya ada. Sekali longsor, maka longsoran tumpukan itu menjadi penyebab timbulnya awan panas. Walaupun peristiwa awan panas dari aktivitas gunung sudah menjadi fenomena alam tersendiri, tetapi tentu perlu kewaspadaan," kata Supriyati di Sitaro, Kamis (1/8).
Untuk itu, Supriyati meminta agar dilakukan monitoring secara rutin, agar tidak mengalami keterlambatan antisipasi fenomena alam yang membahayakan itu.
“Untuk status gunung masih tetap di siaga level III, dengan rekomendasi bagi warga dilarang beraktivitas di radius 2,5 kilometer,” ujarnya kembali.
Sekadar diinformasikan, Gunung Karangetang mengalami erupsi pada 20 Juli 2019 dan terus mengeluarkan lava hingga saat ini. Berdasarkan data yang ada, titik terjauh guguran lava yakni di jarak 1,5 kilometer ke arah Kali Pangi.
ADVERTISEMENT
Sementara, luncuran lava juga masih mengaliri dua sungai lainnya, yakni Kali Nanitu dan Kali Sumpihi.
franky salindeho