news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gunung Karangetang Hembuskan Gas Setinggi 50 Meter

Konten Media Partner
6 Agustus 2019 2:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gas tebal membumbung tinggi ke langit setelah Gunung Karangetang, Senin (5/8) kembali beraktivitas (foto: franky salindeho)
zoom-in-whitePerbesar
Gas tebal membumbung tinggi ke langit setelah Gunung Karangetang, Senin (5/8) kembali beraktivitas (foto: franky salindeho)
ADVERTISEMENT
Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, kembali mengeluarkan gas setinggi 50 meter, Senin (5/8). Kali ini yang beraktivitas adalah kawah kedua dari salah satu gunung api teraktif di Indonesia ini.
ADVERTISEMENT
“Selain tekanan gas, dari puncak kawah itu mengeluarkan asap putih tebal yang teramati dari Desa Hiung, Kecamatan Siau Barat Utara (Sibarut),” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Yudia P Tatipang.
Menurut Yudia, selain hembusan gas, juga terjadi guguran lava dari puncak kawah 2 ke Kali Malebuhe dengan jarak luncuran 300 m.
“Kejadiannya sekitar pukul 10.47 WITA, yang ditandai dengan hembusan asap kelabu tebal tekanan gas kuat dengan tinggi 300 meter, condong ke arah Utara Timur Laut,” katanya.
Ia menambahkan, dari Kawah Satu atau kawah utama, asap bertekanan kuat teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dengan ketinggian 50 meter di atas puncak kawah. Guguran lava pijar masih terjadi dari Kawah Utama dengan arah ke Kali Nanitu, Kali Pangih sejauh 1-1,5 kilometer.
ADVERTISEMENT
“Meski adanya perluasan aliran dalam beberapa hari ini, yang kini melalui Kali Sense dengan jarak luncuran 1 kilometer,” ujarnya menjelaskan.
Sementara, Ketua Tim Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi Supryati Dwi Andreastuti menyatakan, Gunung Karangetang masih tetap aktif, dan sejak malam lalu dari rekaman alat seismograf terjadi gempa tektonik dengan skala kekuatan kecil secara berulang kali.
“Status gunung masih tetap pada siaga Level III, dan belum ada rekomendasi peningkatan status gunung. Namun, masyarakat tetap diimbau berhati-hati dan waspada,” ujar Supryati kembali.
franky salindeho