Hilang 18 Hari di Laut, Tangis Rahmat Pecah Saat Bertemu Keluarga

Konten Media Partner
29 Agustus 2019 22:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rahmat Bakus beserta Istri dan Anaknya saat berada di Bandar Udara Sam Ratulangi. Rahmat yang merupakan ABK KM Aleluya sempat 18 hari terombang-ambing di laut setelah kapalnya mati mesin
zoom-in-whitePerbesar
Rahmat Bakus beserta Istri dan Anaknya saat berada di Bandar Udara Sam Ratulangi. Rahmat yang merupakan ABK KM Aleluya sempat 18 hari terombang-ambing di laut setelah kapalnya mati mesin
ADVERTISEMENT
Tangis langsung pecah saat, Rahmat Bakus, salah ABK KM Aleluya yang sempat dinyatakan hilang, keluar dari pintu kedatangan Bandar Udara Sam Ratulangi, Rabu (28/8). Istri dan anak Rahmat yang telah menunggu kedatangan suaminya tersebut, langsung memberikan pelukan. Ketiganya saling terisak.
ADVERTISEMENT
Rahmat sendiri mengaku sangat bersyukur masih bisa selamat setelah 18 hari mereka terombang-ambing di lautan dan tidak bisa melakukan kontak, karena semua peralatan tidak berfungsi.
"Saya dan keluarga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kepala kantor dan tim Basarnas Manado yang tidak pernah berhenti mencari keberadaan kami di lautan. Begitu besar rasa syukur saya, karena sekarang saya bisa kembali bertemu dengan istri dan anak saya," kata Rahmat, saat mengunjungi kantor Basarnas Manado.
Kepala Kantor SAR Manado, Gede Darmada menjelaskan, untuk saat ini, baru satu korban dari 9 orang ABK KM Aleluya yang dipulangkan ke Indonesia. Menurut Darmada, 8 orang korban lainnya masih dalam proses pemulangan.
“Dengan adanya kabar jika semua ABK selamat, kami turut senang. Artinya, usaha dari semua pihak terkait yang membantu dari proses pencarian hingga pemulangan para korban KM Aleluya dapat membuahkan hasil yang baik," kata Darmada.
ADVERTISEMENT
Sekadar diinformasikan, Minggu (28/7), Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado (Basarnas) menerima info adanya kecelakaan pelayaran KM Aleluya yang mati mesin di perairan Sulut.
Setelah melakukan pencarian berhari-hari, operasi sempat dihentikan dan ditutup. Namun, Basarnas tetap melakukan pemantauan apabila ada tanda-tanda dari KM Aleluya tersebut. Akhirnya, pada Rabu (14/8) pukul 09.00 Wita, 1 orang ABK Rahmat Bakus, ditemukan oleh kapal N03 Kinseimaru dan kemudian dievakuasi ke pelabuhan Naha Okinawa, Jepang.
Kemudian, Kamis (15/8) pukul 09.00 Wita diterima info dari RCC Guam bahwa kedelapan ABK KM Aleluya lainnya telah ditemukan dengan kondisi selamat oleh kapal nelayan lokal.
Masing–masing ABK bernama Elieser Manoka, Rizky Rahim, Jufri Lalele, Musbal Mabiang, Jon Manuahe, Lesianus Baghiu, Alfri Frans dan Rival Frans kemudian diserahkan pada US Coast Guard yang sedang melakukan patrol dan selanjutnya dievakuasi ke negara Republik Palau.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Kapal Aleluya ditarik oleh US Patrol Coast Guard dan dipantau oleh RCC Guam menuju pelabuhan Palau. Setelah berbagai upaya dan koordinasi yang telah dilakukan Basarnas selama ini, korban akhirnya dapat dipulangkan melalui Kemenlu di KBRI Jepang.
manadobacirita