news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ikut Mengeroyok, Teman Pelaku Penikaman Guru di Manado Jadi Tersangka

Konten Media Partner
26 Oktober 2019 22:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi
ADVERTISEMENT
Kepolisian Resort Kota Manado menetapkan satu orang lagi tersangka kasus penikaman terhadap, Alexander Pangkey (54), guru SMK Ichtus di Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara. Tersangka dengan inisial OU (17), ditetapkan setelah dilakukan pemeriksaan intensif terhadap 6 saksi di tempat kejadian perkara (TKP).
ADVERTISEMENT
OU juga siswa SMK Ichtus, teman dari pelaku utama FL, dalam keterangan saksi, ia ikut melakukan pengeroyokan terhadap guru agama Kristen di sekolah mereka, sebelum kemudian FL dengan brutal menghujani tikaman pisau ke tubuh korban yang tak berdaya.
"Dari hasil pemeriksaan 6 saksi yang ada di TKP, kepolisian menetapkan OU, rekan dari FL pelaku utama, yang ikut mengeroyok korban," ujar Kapolresta Manado Kombes Benny Bawensel, Sabtu (26/10).
Menurut Bawensel, kepolisian menangkan tersangka OU, Jumat (25/10) di rumahnya, Desa Koka, Mapanget Barat.
Berdasarkan fakta-fakta baru yang didapatkan, pihak kepolisian sendiri akan kembali menggelar rekonstruksi ulang, kasus penikaman guru yang berakibat kematian.
Sementara, menurut Bawensel, kondisi psikologis kedua tersangka juga akan diperiksa oleh psikolog, untuk menilai bagaimana psikologi anak, agar penyidik dapat gambaran jelas terkait kondisi anak.
ADVERTISEMENT
"Ini juga penting," tutur Bawensel.
Sekadar diinformasikan, guru Agama Kristen di SMK Ichtus, Alexander Pangkey, tewas saat mendapatkan penanganan medis, setelah sebelumnya ditikam muridnya, FL, yang tak diterima karena ditegur saat merokok di lingkungan sekolah.
FL menyergap gurunya yang telah berada di atas motor, saat hendak meninggalkan sekolah. Saat disergap, guru Alexander sempat mencoba lari ke dalam halaman sekolah. Sayang, dia terkejar dan akhirnya dihujani dengan tikaman oleh anak didiknya.
Alexander sempat dibawa lari ke RS AURI sebelum kemudian dirujuk ke RSUP Prof Kandou untuk mendapatkan penanganan intensif. Sayang, setelah beberapa jam, akhirnya Alexander menghembuskan nafas terakhirnya.
viana/manadobacirita