Ini Alasan Ibu Kandung Relakan Anak Gadisnya Disetubuhi Pasangan Kumpul Kebonya

Konten Media Partner
28 Juli 2020 15:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi
ADVERTISEMENT
MANADO - RO alias Ayu (35) ibu kandung yang merelakan anak gadisnya yang masih berusia 14 tahun disetubuhi oleh FD alias Djakaria, beralasan dirinya membiarkan perbuatan bejat tersebut, dikarenakan kesal dengan anaknya sendiri.
ADVERTISEMENT
Menurut RO, korban selalu membantah dirinya dan tidak pernah menuruti perintah dari dirinya. Perasaan kesal inilah yang membuat dirinya kemudian rela ketika anaknya tersebut disetubuhi oleh FD yang telah menjadi pasangan kumpul kebonya selama beberapa bulan terakhir.
"Saya membiarkan pelaku menyetubuhi korban karena korban sering membantah saya dan tidak pernah menurut dengan saya," ujar RO saat diperiksa oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Kota Manado.
Menurut RO, dirinya memang tidak melakukan apa-apa ketika kejadian tersebut terjadi. Dirinya dalam kondisi sadar hanya membiarkan pelaku menyetubuhi korban.
Sementara itu, Kepala Unit (Kanit) PPA Reskrim Polres Kota Manado, AKP Marmi Asih, mengatakan para pelaku telah ditahan oleh pihak kepolisian seusai mendapatkan laporan dari salah satu kerabat korban.
ADVERTISEMENT
Pihaknya sendiri telah melakukan pemberkasan terhadap pelaku termasuk mengambil keterangan dari ibu korban yang mengetahui kondisi tersebut.
"Undang-undang perlindungan anak yang akan kami gunakan untuk menjerat pelaku. Kami akan masukan pasal 81 dan 82 dalam undang-undang tersebut, karena sesuai dengan kejadian," tutur Asih.
Asih sendiri mengatakan jika pihaknya terus melakukan pengembangan kasus ini sebelum kemudian diserahkan ke Kejaksaan untuk segera diproses lebih lanjut.
Sementara, Pekerja Sosial Perlindungan Anak Kementerian Sosial yang bertugas di Dinas Sosial Kota Manado, Sarif Langga, menyebutkan jika pihaknya kini mendampingi anak yang menjadi korban kekerasan seksual tersebut. Dikatakannya, anak-anak yang mengalami kekerasan seksual perlu pendampingan lebih lanjut, mengingat akan ada trauma psikis yang membekas.
"Kami juga akan mencari cara agar anak ini tetap mendapatkan perlindungan hingga ke depan, termasuk mencarikannya tempat agar dirinya bisa tinggal dan tetap menempuh pendidikan," kata Sarif kembali.
ADVERTISEMENT
manadobacirita