Ini Nama Bakal Calon Wali Kota Manado yang Mulai Bermunculan

Konten Media Partner
18 Juni 2019 22:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surat suara pada Pilkada Kota Manado tahun 2015 lalu (foto: dokumentasi)
zoom-in-whitePerbesar
Surat suara pada Pilkada Kota Manado tahun 2015 lalu (foto: dokumentasi)
ADVERTISEMENT
Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Manado akan segera dimulai tahun 2019 ini. Sejumlah nama mulai bermunculan sebagai bakal calon Wali Kota. Lebih dari 5 nama menyatakan diri untuk mencalonkan sebagai orang nomor 1 di Kota Manado.
ADVERTISEMENT
Banyaknya nama bakal calon ini, didorong karena pada Pemilihan tahun 2020 mendatang, tidak ada lagi yang berstatus sebagai petahana, mengingat Wali Kota saat ini GS Vicky Lumentut telah menjabat 2 periode.
Nama pertama yang sudah sejak awal tahun 2019 mendeklarasikan sebagai bakal calon Wali Kota adalah mantan Kepala Kepolisian Resort Manado, Rio Permana Mandagi dengan nama anekdot RPM. Perwira menengah ini, bahkan telah melakukan sejumlah safari ke beberapa titik untuk menyebar atribut pencalonan dirinya.
Relawan Jimmy Rimba Rogi memasang baliho ucapan Selamat Idul Fitri milik mantan Wali Kota Manado periode 2005-2009 ini. (foto: dokumentasi)
Lalu ada Sonya Selviana Kembuan. Wanita berlatar belakang pengusaha ini bahkan telah membentuk beberapa tim kecil untuk melakukan sosialisasi pencalonan dirinya. Bahkan, pengamatan manadobacirita.com, baliho dan spanduk srikandi satu ini paling banyak tersebar di Kota Manado. Promotor tinju nasional, Marthin Daniel Tumbelaka juga akan ikut kontestasi Pilkada Manado. Walaupun sempat gencar, namun belakangan nama ini sedikit meredup. Tapi di media sosial, sejumlah pendukung masih terus menampilkan sosok Tumbelaka.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPRD Kota Manado, dr Richard H Sualang juga digadang-gadang untuk menjadi Calon Wali Kota Manado. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Manado ini, memang tidak secara resmi menyampaikan keinginannya untuk maju menjadi pimpinan daerah. Namun, seruan pendukungnya yang terkenal militan sejak tahun pertama kali terjun dunia politik, membuatnya layak diperhitungkan untuk pencalonan Wali Kota Manado.
Richard Sualang saat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019
Selain Sualang dari PDI Perjuangan, nama Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Andrei Angouw juga dimunculkan kader banteng moncong putih. Menjadi peraih suara terbanyak di daerah pemilihan Kota Manado pada Pemilihan Legislatif 2019, Angouw dinilai sudah layak untuk bertarung jadi pimpinan daerah.
Banteng Moncong Putih juga menampilkan satu nama lainnya untuk ikut bertarung di Kota Manado. Nama Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap, disebut mampu untuk bertarung di daerah ibu kota provinsi Sulawesi Utara ini. Sumendap yang pada Pilkada Minahasa Tenggara tahun 2018 lalu hanya melawan kotak kosong, memang salah kader terbaik PDI Perjuangan di Sulawesi Utara.
Harley AB Mangindaan bersama istri saat di ruang bilik pemilihan umum (foto: dokumentasi)
Sementara, mantan Wakil Wali Kota Manado periode 2010-2015, Harley AB Mangindaan juga digadang untuk kembali mencalonkan diri. Mangindaan yang memiliki basis massa mumpuni, dianggap cocok untuk menjadi Wali Kota periode 2020-2025, setelah sebelumnya gagal dalam kontestasi periode 2015-2020.
ADVERTISEMENT
Yang paling fenomenal adalah Jimmy Rimba Rogi, mantan Wali Kota Manado periode 2005-2010, sebelum tersangkut kasus korupsi, dimana dirinya harus relah diberhentikan pada tahun 2009, sebelum masa tugasnya berakhir. Bahkan, Imba sapaan akrabnya, ternyata telah memiliki relawan yang mulai mensosialisasikannya akan maju sebagai Calon Wali Kota Manado. Hebatnya, relawan ini membentuk organisasi sendiri tanpa sepengetahuan Imba.
Pengamat politik Muhadjir menyebutkan, fenomena banyaknya nama bakal calon Wali Kota Manado, lebih disebabkan oleh tidak adanya calon petahana pada periode kali ini. Dikatakan Muhadjir, para bakal calon menilai dengan tidak adanya petahana, mereka akan lebih mudah bersaing dibandingkan jika harus melawan petahana.
"Saya yakin akan lebih banyak lagi nama-nama bakal calon yang bermunculan. Saat ini baru Wali Kota yang muncul. Nanti, kalau sudah ada Calon Wakil Wali Kota yang muncul, pasti akan lebih ramai lagi," kata Muhadjir.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, Muhadjir mengingatkan terkait aturan pengusung partai politik. Dijelaskan Muhadjir, sesuai undang-undang, calon kepala daerah bisa diusung oleh 20 persen dari total kursi di DPRD Kota, yang artinya calon harus diusung oleh sekurang-kurangnya Parpol yang memiliki 8 kursi.
"Jika melihat komposisi pemilihan legislatif, hanya PDI Perjuangan yang bisa mengusung tanpa koalisi karena memiliki 10 kursi. Demokrat yang meraih 6 kursi masih harus menambah 2 kursi lagi. Golkar dan Nasdem yang mendapat masing-masing 5 kursi harus bisa mencari teman koalisi. Jadi, saya lihat tak lebih dari 3 calon yang akan bertanding," kata Muhadjir kembali.
isa anshar jusuf