news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ini Penjelasan Partai Demokrat Soal Kisruh di Paripurna DPRD Sulut

Konten Media Partner
16 September 2019 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono di Rapimnas (foto: dok kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono di Rapimnas (foto: dok kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat Sulawesi Utara akhirnya melakukan klarifikasi terkait dengan kisruh yang terjadi antar sesama kader partai Demokrat, saat rapat paripurna internal perdana DPRD Provinsi Sulawesi Utara periode 2019-2024, pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat paripurna tersebut, kader partai Demokrat, Netty Agnes Pantouw mempertanyakan keabsahan surat dari Partai Demokrat yang hanya bertanda tangan Sekretaris tanpa ada bubuhan tanda tangan dari ketua. Saat itu, Pantouw juga mengkritik Sekretariat DPRD yang dianggapnya lalai.
Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat, Billy Lombok menyebutkan jika, surat yang dibacakan oleh Sekretaris DPRD dalam rapat paripurna, hanyalah surat pengantar dan berfungsi sebagai penguat surat dari DPP Partai Demokrat.
“Keabsahannya itu sangat-sangat sah. Seharusnya tidak ada yang dipermasalahkan. Apalagi jika melihat surat dari DPP yang ditujukan ke DPD, suratnya pun hanya ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal," kata Lombok, Senin (16/9).
Lebih lanjut menurut Lombok, surat yang diberikan ke Sekretariat DPRD, merupakan bagian dari mengamankan rekomendasi dari DPP Demokrat.
ADVERTISEMENT
“Sekali lagi ditegaskan, itu bukan dibuat-buat untuk menciptakan peta konflik,” ujarnya.
Dikatakan Lombok, secara tekhnis dalam AD/ART partai Demokrat, tidak diatur siapa saja yang harus menandatangani surat-surat yang disebutkan punya dampak besar seperti ini.
"Saya contohkan, surat DPP yang masuk ke DPD hanya ditandatangani Sekjen DPP. Itu bukan berarti saling melangkahi. Intinya kami hanya ingin mengamankan amanah DPP agar kami tidak ketinggalan untuk membina komunikasi dengan teman-teman fraksi dari partai lain," kata Lombok kembali.
febry kodongan