Ironi Posisi Sulut United, Antara Degradasi dan Peluang Masuk 4 Besar

Konten Media Partner
7 Oktober 2019 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Bogor FC Sulut United saat melakukan latihan pemulihan kondisi selepas laga melawan PSIM Yogyakarta (foto: media officer Sulut United)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Bogor FC Sulut United saat melakukan latihan pemulihan kondisi selepas laga melawan PSIM Yogyakarta (foto: media officer Sulut United)
ADVERTISEMENT
Bogor FC Sulut United di bawah asuhan pelatih Ricky Nelson mulai menunjukan tren positif, dimana dua kemenangan beruntun berhasil dibukukan. Terasa istimewa, karena kemenangan kedua justru dilakukan di Stadion Mandala Krida, kandang PSIM Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Berkat dua kemenangan tersebut, posisi Bogor FC Sulut United yang sempat terpuruk, kini mulai membaik. Bahkan, secara matematis, tim berjuluk Gorango Utara, masih memiliki peluang untuk lolos ke babak 8 besar promosi Liga 1.
Dengan raihan 23 poin dan sisa 2 pertandingan, tim biru langit ini, masih bisa menempati posisi keempat klasemen akhir wilayah timur, yang merupakan tempat terakhir berlaga di babak 8 besar Liga 2.
Hitung-hitungannya, saat ini, tim Martapura FC yang ada di peringkat 4 klasemen sementara, baru mengumpulkan 25 poin saja, atau hanya berselisih 2 poin. Sementara, posisi ke 5 hingga 8, baru mengumpulkan 24 poin atau hanya selisih 1 poin. Hanya saja, PSIM Yogyakarta memiliki satu tabungan pertandingan, yang jika dimenangkannya akan mendongkrak nilainya menjadi 27 poin.
ADVERTISEMENT
Ironinya, selain masih punya peluang masuk 8 besar, Bogor FC Sulut United juga dibayang-bayangi kenyataan jika mereka masih bisa tergusur ke Liga 3. Berada di peringkat 9 dari 11 peserta, tim ini hanya ada satu trip diatas zona degradasi.
Tim Persatu Tuban adalah ancaman utama. Meski baru mengoleksi 17 poin atau berselisih 6 poin saat ini, tetapi Persatu memiliki tabungan 2 pertandingan. Jika Persatu mampu menang di dua laga tabungan itu, maka perolehan poin akan sama dengan Bogor FC Sulut United.
Artinya, jika di dua laga sisa, Eksel Runtukahu cs menemui hasil negatif dan Persatu mampu menang di semua laga sisa, maka musim depan siap-siap untuk berlaga di Liga 3.
ADVERTISEMENT
Memang jika berbicara peluang bertahan di Liga 2, tim yang sempat dilatih Herry Kiswanto ini lebih besar dibandingkan Persatu. Hitungannya, cukup meraih 1 poin saja di dua laga tersisa dan Persatu gagal memetik kemenangan atau hanya bisa bermain imbang di 4 laga sisanya, maka jurang degradasi sudah pasti terhindar.
Tim Bogor FC Sulut United sendiri di dua laga sisa akan melakoni laga tandang melawan Persik Kediri di Stadion Brawijaya, dan laga terakhir akan dimainkan di Stadion Klabat Manado, saat menjamu Persewar Waropen.
Khusus untuk laga lawan Persik Kediri, jika Bogor FC Sulut United tampil disiplin, kemenangan bisa saja dibawa pulang, mengingat laga ini tak lagi berpengaruh untuk Persik, karena sudah memastikan lolos ke babak 8 besar promosi Liga 1. Laga ini juga merupakan laga terakhir untuk skuad asuhan Budiardjo Thalib di Liga 2 sebelum babak 8 besar promosi Liga 1.
ADVERTISEMENT
Sementara, Herrie Lontoh cs sejak Minggu (6/10) kemarin telah berada di Kediri untuk menghadapi pertandingan yang akan berlangsung Selasa (8/10) besok. Berbekal kemenangan 2-0 atas PSIM Yogyakarta di laga terakhir, pelatih Ricky Nelson memasang target realistis untuk mencuri 1 poin untuk mengamankan posisi tim dari jurang degradasi.
"Sejak awal, target yang dicanangkan saat menjalani tur jawa adalah 4 poin. Kemarin anak-anak berhasil unggul atas PSIM (Yogyakarta) dan dapat 3 poin. Pertandingan berikut, anak-anak harus meraih poin lagi. Intinya, saya yakin kita bertahan di Liga 2. Inilah poinnya," kata pelatih yang identik selalu berpakaian rapi saat mendampingi anak asuhannya bertanding.
manadobacirita