Kapolda Sulut Bicara Wawasan Kebangsaan di Simposium Paskah Nasional 2022

Konten Media Partner
17 Mei 2022 10:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sulawesi Utara (Sulut), Irjen Pol Mulyatno saat menjadi pembicara dalam Simposium Paskah Nasional 2022. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sulawesi Utara (Sulut), Irjen Pol Mulyatno saat menjadi pembicara dalam Simposium Paskah Nasional 2022. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
TALAUDKapolda Sulawesi Utara (Sulut), Irjen Pol Mulyatno, menyampaikan materi wawasan kebangsaan dalam Simposium Paskah Nasional 2022 di Kabupaten Kepulauan Talaud, bertemakan Paskah dan Nasionalisme di Perbatasan.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Kapolda Sulut menyebutkan wawasan kebangsaan adalah cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara, akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ditekankan Kapolda dalam paparannya adalah empat konsensus Dasar bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Nilai-nilai kebangsaan pada hakikatnya, adalah nilai-nilai yang disepakati dan dipandang baik, yang secara intrinsik melekat pada diri setiap warga negara, berupa norma dan etika yang terkandung dan menjadi ciri kepribadian bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, NKRI, dan Bhinneka Tungal Ika,” ujarnya.
Irjen Pol Mulyatno menilai, wawasan kebangsaan masyarakat di Talaud sudah baik, meski demikian tetap harus ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
“Ibarat sebuah handphone itu baterainya perlu ditambah ulang dayannya supaya lebih kuat dan mantap. Tentu masyarakat di sini sudah bagus wawasan kebangsaannya tetapi lebih baik lagi terus ditingkatkan,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Irjen Pol Mulyatno juga mengajak masyarakat agar terus membangun kesadaran terhadap wawasan kebangsaan.
Karena menurutnya, kesadaran wawasan kebangsaan itu penting sekali, baik untuk waktu sekarang maupun yang akan datang.
"Supaya negara kita tetap kuat, tetap menjadi negara yang makmur, dan menjadi negara yang mampu mencapai baik tujuan maupun cita-cita nasional,” ungkapnya kembali.
febry kodongan