Kepala BKPP Minut Buka Suara Soal Pelantikan Kepala Sekolah di SD Fiktif

Konten Media Partner
30 September 2021 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKPP Kabupaten Minahasa Utara, Styvi Watupongoh
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPP Kabupaten Minahasa Utara, Styvi Watupongoh
ADVERTISEMENT
MINUT - Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKKP) Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Styvi Watupongoh, akhirnya buka suara terkait dengan pelantikan Kepala Sekolah di SD Kecil Warukapas, yang setelah ditelusuri ternyata sekolah itu fiktif.
ADVERTISEMENT
Ditemui manadobacirita, Kamis (30/9), Styvi mengaku jika terjadi kesalahan yang dilakukan oleh staf BKPP (dulu BKD) yang membuat SK pelantikan kepala sekolah. Dijelaskannya, sekolah yang dimaksud adalah SD Negeri Kecil Mapanget bukan SD Kecil Warukapas.
Lanjut dikatakannya, akibat kesalahan yang dilakukan itu, saat ini terjadi kekosongan jabatan Kepala Sekolah di SD Negeri Kecil Mapanget, karena pejabat Kepala Sekolah yang lama telah dimutasi untuk jabatan baru. Hal ini menurut Styvi tentu sangat merugikan dunia pendidikan.
Styvi sendiri mengaku telah memanggil guru bersangkutan dan telah menjelaskan serta meminta maaf, karena kesalahan yang dilakukan pihaknya. Menurut Styvi, hal itu dilakukan sebelum adanya postingan di instagram.
"Untuk itu, saya tak tahu kenapa kemudian diposting di Instagram. Padahal, saya sudah klarifikasi dan minta maaf. Saya juga sudah bilang, kalau ini kesalahan yang dilakukan pihaknya, sehingga akan segera melakukan revisi. Dan waktu pertemuan, si ibu guru ini sudah menerima. Tapi, sudahlah sudah terlanjur viral seperti ini," kata Styvi kembali.
ADVERTISEMENT
Sekadar diinformasikan, seorang guru di Klabat, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulut, mengaku dilantik sebagai kepala sekolah (kepsek) SD fiktif, Senin (27/9) malam lalu.
Kisah ini kemudian menjadi viral, setelah akun Azam Alfairzi Wonggo (19) mengunggahnya di Instagram, pada Selasa (28/9). Dalam postingan itu, Azam men-tag sejumlah tokoh, di antaranya adalah Presiden Jokowi dan Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Azam mengatakan ibunya yang berinisial RDBA diminta untuk datang ke JG Center, Senin (27/9) sekitar pukul 22.00 WITA, untuk menghadiri acara pelantikan. Ia diminta untuk memakai seragam lengkap beserta atribut.
"Ketika nama ibu saya dipanggil, diberitahukan bahwa sekolah yang akan ditempati yaitu SD Negeri Kecil Warukapas. Pada saat yang bersamaan, ibu saya heran dengan nama sekolah tersebut, karena sangat asing," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
manadobacirita