news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ketua Komisi IX Minta Anggaran Infrastruktur Digeser Untuk Tangani COVID-19

Konten Media Partner
30 Maret 2020 16:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene menggunakan masker saat pertemuan dengan BPBD Sulawesi Utara
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene menggunakan masker saat pertemuan dengan BPBD Sulawesi Utara
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene berharap pemerintah untuk bertindak cepat dan segera mengalihkan anggaran dalam jumlah yang besar untuk menangani penyakit COVID-19 secara massif di Indonesia. Menurutnya, penanganan virus ini tidak boleh ada batasan.
ADVERTISEMENT
Politisi Nasdem ini menyebutkan, pemerintah harus berani mengalokasikan anggaran hingga 10 atau 15 persen dari total APBN 2020, dimana pergeseran anggarannya bisa dilakukan karena ada dasar hajat hidup orang banyak.
“Jumlah korban meninggal kita sudah lebih dari 100. Padahal kasus positifnya ada di angka 1.000 lebih. Artinya death rate kita ada di angka 8,8 persen, terbesar kedua. Dan ini terjadi setiap hari. Ini perlu penanganan lebih serius, karena angka ini menunjukan kita tidak on the track dalam penanganannya,” ujar Runtuwene.
Menurut Runtuwene, salah satu anggaran yang bisa digeser adalah pembangunan infrastruktur. Menurutnya, tidak ada jalan lain lagi selain melakukan pergeseran anggaran tersebut untuk di realokasi bagi penanganan COVID-19. Dikatakannya, tidak berguna infrastruktur jika masyarakat malah meninggal dunia karena virus corona.
ADVERTISEMENT
Lanjut menurutnya, anggaran ini bisa digunakan untuk pembangunan dan penambahan infrastruktur laboratorium COVID-19 yang memadai di seluruh Provinsi, khususnya di rumah sakit rujukan.
“Saat ini semua terpusat di satu laboratorium di Jakarta. Harusnya dengan penyebaran yang sudah seperti ini, kita harus punya infrastruktur laboratorium yang memadai dengan alat-alat yang berstandar WHO di semua pulau atau Provinsi. Ini penting,” tutur Runtuwene.
Selain laboratorium, Runtuwene mengatakan jika penggunaan anggaran bisa untuk pemeriksaan secara massal, agar diagnosa terkait penyebaran virus corona ini cepat terdeteksi, sehingga pengambilan keputusan tidak terkatung-katung dan setengah-setengah.
“Jadi anggaran ini semuanya tertuju pada penanganan. Mulai dari membuat peralatan-peralatan kesehatan di rumah-rumah sakit rujukan menjadi lengkap, penggunaan untuk insentif tenaga kesehatan dan tentunya bantuan untuk masyarakat yang terkena imbas," kata Runtuwene kembali.
ADVERTISEMENT
oktaviana mundung
PENGUMUMAN PENUNDAAN TAHAPAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SULAWESI UTARA