Kisah Pilu Rafa Tampilang, Bayi Gizi Buruk di Sulawesi Utara

Konten Media Partner
14 September 2019 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rafa Tampilang, bayi asal Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, terbaring lemah karena menderita gizi buruk.
zoom-in-whitePerbesar
Rafa Tampilang, bayi asal Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, terbaring lemah karena menderita gizi buruk.
ADVERTISEMENT
Tangis keras Rafa Tampilang membahana di ruang perawatan anak RSUD Sam Ratulangi Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Marjelin Makasaehe, neneknya, coba menenangkannya sembari memeluk dan mengelus punggung. Namun tetap tidak bisa meredakan tangis keras bayi berumur 10 bulan tersebut.
ADVERTISEMENT
Rafa adalah pasien gizi buruk yang sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit tersebut. Tubuh Rafa terlihat sangat memprihatinkan. Tangan dan kakinya terlihat hanya seperti tulang berbungkus kulit. Tulang rusuknya terlihat jelas. Bahkan, kulit di bagian perut tampak bergelayut dan mengelupas.
Terhitung hari ini, Sabtu (14/9), sudah tiga hari Rafa dirawat di rumah sakit. Dokter memvonis Rafa mengalami gizi buruk. Namun, pihak keluarga masih enggan untuk mengikuti saran dokter memasang infus di hidung hingga ke lambung.
"Kami belum berani mengiyakan saran dokter, karena tak punya uang untuk membayarkan," kata Marjelin, nenek Rafa, Sabtu (14/9).
Rafa sendiri tercatat hanya sebagai pasien umum. Ia tak ter-cover BPJS Kesehatan karena Rafa yang hanya diasuh oleh neneknya tersebut belum memiliki akta kelahiran yang merupakan syarat administrasi pembuatan BPJS.
ADVERTISEMENT
Marjelin menceritakan, Rafa sudah tak lagi minum ASI sejak usia lima bulan. Rafa juga tak minum susu formula. Marjelin yang mengurus Rafa hanya memberinya air campuran gula. Untuk makanannya, Rafa awalnya makan bubur kemasan yang kemudian diganti dengan bubur beras tanpa tambahan apa pun.
Lanjut Marjelin, sewaktu Rafa berumur 7 bulan, Rafa juga dirawat di rumah sakit dengan diagnosis yang sama. Saat ini sudah genap seminggu Rafa tak makan dan minum dengan baik. Ia tak mau makan, tak mau minum susu. Sesekali hanya minum air bercampur gula.
"Saya terpaksa memang karena tak mampu membeli susu. Saya hanya buruh panggilan yang diupah Rp 75 ribu per hari. Kalau tidak ada panggilan, ya, tidak kerja. Sementara, saya harus membiayai 4 orang anak dan juga 1 cucu, Rafa ini," kata Marjelin.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Marjelin hanya bisa mengandalkan belas kasih orang lain untuk membantu biaya pengobatan Rafa. Jika ada yang ingin membantu, bisa menghubungi nomor telepon Marjelin di nomor 081340261754.
Isa Anshar Jusuf