Kontroversi Prabowo di Manado, Minum Kopi saat Azan hingga Gempa Bumi

Konten Media Partner
25 Maret 2019 13:37 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampanye Calon Presiden nomor urut 02 di Kota Manado, Minggu (24/3)
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye Calon Presiden nomor urut 02 di Kota Manado, Minggu (24/3)
ADVERTISEMENT
KESUKSESAN kampanye Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto di Kota Manado, Minggu (24/3) menghipnotis sekitar 4 ribuan massa pendukung yang datang dari seluruh Kabupaten dan Kota di Sulawesi Utara. Kampanye tersebut ternyata juga menyisakan cerita kontroversi.
ADVERTISEMENT
Salah satu pernyataan Prabowo yang kontroversi adalah saat dirinya memarahi pendukungnya yang terlalu ribut saat dirinya tengah berorasi. Prabowo menyebut pendukungnya saja yang berbicara bila tidak menghentikan keributannya.
Tak hanya memarahi pendukungnya yang berisik, berikut kontroversi Prabowo lainnya saat kampanye di Manado.
1. Minum kopi saat azan
Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, mengangkat tangan dengan gestur salam 2 jari yang menjadi simbol pasangan capres dan cawapres Prabowo-Sandi
Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, menghentikan orasi politiknya saat azan dari masjid Nurul Huda yang bersebelahan dengan panggung kampanye, berkumandang.
"Maaf karena ada azan saya hentikan dulu," kata Prabowo.
"Kita harus saling menghormati semua agama. Saat ini sedang azan, kita istirahat sejenak dan ada kesempatan saya untuk minum kopi," tutur Prabowo sembari tersenyum.
Candaan ini sendiri membuat beberapa masyarakat yang hadir merasa miris dengan pernyataan tersebut. Menurut warga, walaupun bercanda, tetapi saat mendengar azan, seharusnya mengajak untuk ke masjid bukan minum kopi.
ADVERTISEMENT
"Saya kaget saja, kenapa mengajak minum kopi saat azan. Memang becanda, tetapi kan bisa disalah artikan. Kenapa bukan ajak salat tapi malah ingin minum kopi," kata Ismail, warga asal Singkil yang berada di lokasi kampanye, Minggu (24/3).
2. Bendera kalimat tauhid berkibar di lokasi kampanye
Prabowo Subianto saat berorasi politik di depan pendukungnya saat berkampanye di Kota Manado, Sulawesi Utara, Minggu (24/3)
Kontroversi kehadiran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid di kampanye Prabowo Subianto di Kota Manado, memicu perdebatan di tengah masyarakat Kota Manado.
Bendera hitam dinilai identik dengan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan pemerintah ini.
Bendera tersebut berkibar tepat di depan panggung utama saat Prabowo menyampaikan orasi politiknya.
"Kota Manado adalah kota toleran yang tidak menginginkan ada paham radikalisme. Kenapa justru di kampanye calon presiden ada bendera-bendera selain partai politik atau bendera Indonesia," tutur Chandra Poli, warga Manado.
ADVERTISEMENT
Koordinator divisi pengawasan, Humas dan hubungan antar lembaga, Badan Pengawas Pemilu, Taufik Bilfaqih menyebutkan, pihaknya langsung memberikan teguran terkait dengan adanya bendera selain bendera partai politik.
"Kami akan meminta klarifikasi dari penyelenggara kampanye," tutur Bilfaqih.
Banyak masyarakat menyayangkan kampanye Prabowo yang dilaksanakan pada saat umat nasrani melaksanakan ibadah gereja.
Beberapa masyarakat menilai ada hal-hal yang seharusnya diperhatikan terkait dengan kebijakan lokal daerah. Seperti di Kota Manado yang mayoritas nasrani, mereka meminta untuk menghormati waktunya orang beribadah.
"Kami toleransinya kuat disini. Harusnya dihargai toleransi itu. Kami tak melarang karena sudah masuk jadwal kampanye. Tapi, alangkah baiknya pelaksanaan kampanye kalau di hari Minggu, ya setelah selesai ibadah atau pada sore hari," tutur Alfrets, warga Kombos Kecamatan Singkil.
Massa pendukung mengacungkan gestur salam 2 jari saat kampanye calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto di Kota Manado, Mingggu (24/3)
4.Keributan di atas panggung kampanye
ADVERTISEMENT
Keributan terjadi di atas panggung kampanye calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, Minggu (24/3). Keributan terjadi antara sesama partai politik pendukung Prabowo. Keributan dipicu saat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Deddy Dolot, dilarang untuk berada diatas panggung kampanye.
Sejumlah petinggi PAN Kota Manado yang tak terima dengan hal tersebut, langsung bereaksi keras. Adu mulut dan saling dorong hingga nyaris baku pukul tersaji diatas panggung dan ditonton ribuan pendukung Prabowo.
Keributan yang berlangsung hampir 10 menit itu, berakhir setelah Panitia Pelaksana berembuk dan menyepakati jika yang bisa berada diatas panggung adalah para petinggi partai politik dan panitia yang memiliki id card.
5. Heboh Prabowo datang, gempa goyang Manado
ADVERTISEMENT
Gempa terasa di Kota Manado, Minggu (24/3) sekira pukul 12.37 WITA. Gempa berkekuatan 6,3 magnitudo ini sebenarnya terjadi di Jailolo, Maluku Utara, tetapi juga dirasakan beberapa wilayah termasuk di Sulawesi Utara.
Gempa ini sendiri langsung dikaitkan dengan kedatangan Prabowo ke Kota Manado untuk berkampanye. Masyarakat mengaitkan gempa terasa di Manado untuk menegur, kampanye Prabowo yang dilaksanakan di jam ibadah.
"Apakah ini (gempa) pertanda jika memang kampanye ini tidak direstui, karena disaat orang lain beribadah, mereka malah kampanye," kata Granger, warga Sario, Kota Manado.
isa anshar jusuf