KPU Sulawesi Utara Pastikan Warga Terpapar Corona Tetap Bisa Memilih

Konten Media Partner
1 Desember 2020 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPU Sulawesi Utara, Ardiles Mewoh
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU Sulawesi Utara, Ardiles Mewoh
ADVERTISEMENT
MANADO - Ketua KPU Sulawesi Utara (Sulut), Ardiles Mario Revelino Mewoh mengatakan, pemilih dengan status positif terpapar virus corona yang sedang diisolasi di rumah sakit, tetap akan mendapatkan layanan pada saat hari H pencoblosan Pilkada di Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Ardiles, akan ada petugas KPU yang mengunjungi para pasien corona tersebut, lengkap dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Ini bentuk pelayanan petugas kita yang langsung ke para pemilih yang berhalangan. Misalnya sedang isolasi di rumah, ya ke rumah. Kalau diisolasi di rumah sakit, ya ke rumah sakit. Tentunya, tetap selalu berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 setempat yang sudah ditentukan oleh pemerintah," ujar Ardiles.
Sementara itu, Ardiles juga mengaku pihaknya telah menyesuaikan kalkulasi dan regulasi teknis pelaksanaan dan perhitungan suara di TPS pada Pilkada di Sulawesi Utara. Hal ini dilakukan, agar tidak ada tempat penyebaran virus corona pada hari pencoblosan nanti.
Menurut Ardiles pihaknya sudah memperhitungkan seluruh kemungkinan dengan kondisi sesuai protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran COVID-19. Dicontohkannya adalah, seluruh pemilih diwajibkan memakai masker, harus mencuci tangan dan diukur suhu tubuh.
ADVERTISEMENT
"Persiapan bilik khusus untuk pemilih dengan suhu tubuh di atas normal juga dimatangkan. Selain itu, tata cara penyemprotan disinfektan secara berkala juga sudah mulai disimulasikan," kata Ardiles.
Dikatakan Ardiles, cara-cara tersebut memang diatur agar supaya bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19, atau setidaknya telah memberikan perlindungan kesehatan bagi pemilih yang datang di TPS.
"Kita ingin Pilkada berlangsung sukses, baik pemilihannya maupun memutus mata rantai penyebaran virus corona," kata Ardiles kembali.
febry kodongan