Lupa Matikan Kompor, Satu Rumah di Talaud, Sulut, Terbakar

Konten Media Partner
7 April 2020 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah keluarga Lindo-Tahulending yang terbakar
zoom-in-whitePerbesar
Rumah keluarga Lindo-Tahulending yang terbakar
ADVERTISEMENT
Musibah kebakaran terjadi di Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Selasa (7/4) pagi. Rumah yang ditempati keluarga Lindo-Tahulending di Kelurahan Melonguane Timur ludes dilalap api. 
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga setempat dibantu anggota TNI dan Polri, dengan peralatan seadanya terlihat berupaya memadamkan api yang telah menghanguskan sebagian besar badan rumah berbahan kayu itu. 
Menurut keterangan saksi, Alfira Yakobus (74), kebakaran mulai terjadi pukul 06.30 Wita, ketika dia hendak keluar rumah untuk menuju pasar. Saksi kaget melihat api yang sudah membesar di rumah kediaman keluarga Lindo-Tahulending
Melihat hal itu, Alfira langsung berteriak meminta tolong. Teriakannya langsung direspon warga sekitar, yang langsung bergotong royong memadamkan api.
"Saya lihat api sudah membesar, makanya saya langsung teriak minta tolong. Syukur warga langsung bantu menyiram api," ungkapnya. 
Sementara itu Dariken Lindo (65), pemilik rumah ketika diwawancarai mengaku tidak berada di rumah saat saat kejadian. Dirinya saat itu berada di pasar bersama istrinya, karena aktivitas mereka berjualan. 
ADVERTISEMENT
"Sekitar pukul 06:30 kami dapat telepon dari tetangga, yang menginformasikan kalau rumah kami terbakar. Saat itu juga kami langsung ke rumah dan saat tiba, hampir semua bagian rumah sudah dilalap api," ungkap pedagang ini. 
Dariken menceritakan bahwa sekitar pukul 06.00 Wita, istrinya memasak nasi di kompor, setelahnya mereka ke pasar untuk berjualan. "Entah apinya yang belum padam, atau seperti apa. Tapi saat kami ke pasar, kata istri apinya sudah padam," tuturnya. 
Terkait kebakaran musibah kebakaran itu, Kapolsek Melonguane Ipda Dedy Matahari, SH mengatakan, hasil pemeriksaan saksi, api diduga berasal dari kompor yang dipakai saat memasak. Akibat kejadian ini Total kerugian diperkirakan berkisaran Rp 50 Juta.
"Karena rumah keluarga Lindo-Tahulending itu terbuat dari papan sehingga api dengan cepat menjalar dan membakar habis rumah bagian rumah," ujar Matahari.
ADVERTISEMENT
santo a/manadobacirita