Mahasiswa Malut di Manado Gelar Dialog Tentang Mimpi 3 Negeri

Konten Media Partner
15 Februari 2020 21:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemateri pada kegiatan Dialog Bacarita Wisuda yang digelar oleh Mahasiswa asal Maluku Utara di Manado
zoom-in-whitePerbesar
Para pemateri pada kegiatan Dialog Bacarita Wisuda yang digelar oleh Mahasiswa asal Maluku Utara di Manado
ADVERTISEMENT
Momen wisuda atau kelulusan dari kampus, dimanfaatkan oleh para mahasiswa asal Maluku Utara untuk menggelar dialog yang diberi tajuk Bacarita Wisuda. Dialog yang bertajuk 'Revolusi Tidore Menuju Mimpi 3 Negeri' ini, menghadirkan pembicara yang merupakan representasi dari tiga negeri yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
Para pembicara tersebut masing-masing mantan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Haltim (IPMHT) Manado, Hatta Ibrahim, Ketua Himpunan pelajar Mahasiswa Halmahera Tengah (HIPMA-HALTENG) Manado, Jumra Baharudin dan Ketua Umum HIPMA-HALTENG Manado serta Tommy Sohilait, mantan Ketua Bakopmi Manado.
Jafar Noh Idrus, inisiator kegiatan mengatakan, dialog ini bertujuan untuk membekali lulusan kampus khususnya Maluku Utara, tentang cita-cita dan harapan yang akan dibawanya saat balik ke Maluku utara nanti.
“Nantinya, kami harapkan para mahasiswa saat kembali, bisa mengembalikan semangat Revolusi Tidore untuk mewujudkan mimpi tiga negeri. Nah, yang dimaksud tiga negeri ini adalah Weda, Patani dan Maba yang ada di Maluku Utara,” kata Jafar.
Dijelaskan Jafar, Revolusi Tidore mewujudkan 3 negeri ini, adalah revolusi secara gagasan dan tindakan agar Tidore tetap menjadi kota yang kita kenal sebagai kota yang masih berpegang teguh pada semangat para pejuang Tidore masa lalu.
ADVERTISEMENT
"Untuk saat ini tentu harus disesuaikan dengan perkembangan jaman. Yang bisa kita lakukan hari ini, adalah bagaimana generasi Tidore mampu membuat sebuah gebrakan baru dalan momentum politik, dalam hal ini pemilihan Kepala daerah," kata Jafar.
“Politik di Tidore harus kita ubah menjadi politik berbasis kebudayaan. Kenapa? Karena yang kita lihat hari ini, Politik tidak lagi sejalan dengan budaya yang ada dalam daerah kita," tutur Jafar kembali.
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah perwakilan paguyuban yang berasal dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Haltim (IPMHT) Manado, Himpunan pelajar Mahasiswa Halmahera Tengah (HIPMA-HALTENG) Manado, Himpunan pelajar Mahasiswa Halmahera Selatan (HIPMA-HALSEL) Manado. Mahasiswa Kota Ternate (MAHKOTA) Manado dan Forum Mahasiswa Kota Tidore Kepulauan (FOMAKATI) Manado.
ADVERTISEMENT
muid djalal/manadobacirita