Melihat Relawan Bantu Padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan di Manado

Konten Media Partner
2 September 2019 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Relawan memadamkan kebakaran di hutan yang ada di Kota Manado (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Relawan memadamkan kebakaran di hutan yang ada di Kota Manado (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Musim kemarau yang melanda wilayah Sulawesi Utara selang beberapa bulan terakhir, memicu banyaknya peristiwa kebakaran di sejumlah wilayah. Selain bangunan, kebakaran lahan dan hutan juga ikut mengancam. Angin yang berhembus kencang ikut mempercepat luas lahan yang terbakar.
ADVERTISEMENT
Mobil Pemadam Kebakaran milik pemerintah daerah, seringkali mengalami kesulitan untuk memadamkan nyala api di beberapa wilayah terutama lahan kosong atau areal hutan, karena medan yang cukup berat.
Melihat hal itu, sekelompok masyarakat yang peduli dengan ancaman bahaya kebakaran, membentuk kelompok satuan tugas, untuk ikut membantu memadamkan nyala api, dan menemukan titik-titik api yang ada.
Walaupun hanya menggunakan peralatan seadanya, tapi kelompok satuan tugas yang menamakan diri Satgas Gabungan Pengendalian Karhutla ini, setiap harinya melakukan pemantauan dan pemadaman nyala api.
Christian Tambuwun, Ketua Harian Klabat Green Ranger, salah organisasi yang ikut dalam satuan tugas menyebutkan, jika mereka ingin membantu pemadaman kebakaran, karena keterpanggilan melihat kondisi yang terjadi saat ini.
"Kita kalau bisa bantu ya kita lakukan. Para petugas pemadam kebakaran juga punya keterbatasan, sehingga kami bantu sebisanya. Kami membentuk satuan tugas ini, untuk membantu dan memadamkan api di lahan-lahan kosong dan juga area hutan," kata Tambuwun.
ADVERTISEMENT
Salah aksi yang paling berbahaya dilakukan oleh para relawan ini, ketika memadamkan nyala api di seputaran Jalur jalan Sukarno, Minggu (1/9) kemarin. Dengan akses yang sulit dijangkau Pemadam Kebakaran, serta kokasi yang terbakar sangat luas, memperlambat proses pemadaman api.
Tim relawan Klabat Green Ranger yang dibina Unit SAR Sulawesi Utara ini, melakukan aksi pemadaman sejak siang hari hingga pukul 18.00 WITA. Saat itu, api yang sudah menyebar sangat sulit untuk dipadamkan.
"Beruntung, kami berhasil memadamkannya walaupun memang agak lama. Semua peralatan kami gunakan karena memang kebakaran sudah cukup luas saat diketahui," tutur Tambuwun.
Tambuwun sendiri meminta kepada masyarakat untuk tidak sembarangan melakukan pembakaran dan pembukaan lahan dengan cara membakar tanaman.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kemarau telah membuat semua tanaman kering yang akhirnya sangat mudah terbakar. Untuk itu, kami mengharapkan, masyarakat lebih berhati-hati lagi," tutur Tambuwun kembali.
manadobacirita