Menuntut Ilmu di Tengah Ancaman Guguran Lava Gunung Karangetang

Konten Media Partner
31 Agustus 2019 10:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guguran lava Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro yang kian dekat dengan permukiman warga tak membuat aktivitas sekolah terhenti. Meski cemas, tapi siswa dan guru tetap semangat beraktivitas belajar-mengajar.
zoom-in-whitePerbesar
Guguran lava Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro yang kian dekat dengan permukiman warga tak membuat aktivitas sekolah terhenti. Meski cemas, tapi siswa dan guru tetap semangat beraktivitas belajar-mengajar.
ADVERTISEMENT
Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) hingga saat ini masih terus menunjukkan aktivitas yang mencemaskan warga. Pemerintah daerah telah mengevakuasi total 90 jiwa dari 28 keluarga.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ancaman guguran lava yang terus mendekati permukiman tak membuat para guru dan siswa di SD Inpres Winangun, daerah yang juga terancam guguran lava, menghentikan aktivitas belajar-mengajar.
Bunyi guguran batu dari Gunung Karangetang terdengar jelas ketika aktivitas belajar-mengajar berlangsung. Walaupun dipenuhi rasa was-was, belajar dinilai penting, sehingga sekolah tidak diliburkan.
“Memang kami sering kali mendengar suara luncuran bebatuan dari gunung. Rasa kuatir memang ada. Tetapi karena kami lihat situasinya masih memungkinkan, proses belajar tetap berjalan normal,” kata Kepala Sekolah SD Inpres Winangun, Rahel Panese, Jumat (30/8).
Panese menyebutkan, ada 25 siswa yang mengikuti proses belajar-mengajar setiap harinya. Angka ini normal, karena hingga saat ini, semua siswa termasuk yang di pengungsian tetap masuk sekolah seperti biasa.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan kami tetap bisa belajar dengan baik," kata Panese.
Cerita yang sama juga datang dari Natalie Rewah, siswa yang ngotot ke sekolah walaupun saat ini tinggal di pengungsian. Dengan berjalan kaki, Rewah setiap harinya rajin pergi ke sekolah agar tak ketinggalan pelajaran.
Menurut Rewah, ia enggan meliburkan diri. Baginya sekolah itu penting, meski diselimuti rasa takut dengan aktivitas Gunung Karangetang.
“Tapi saya tak mau ketinggalan mata pelajaran, jadi saya harus sekolah,” ungkap Rewah polos.
Gunung Karangetang hingga kini masih mengeluarkan guguran lava dari puncak kawah dengan status Siaga Level III, dan arah luncuran mengarah ke Kali Pangi, Kali Sense, dan Kali Nanitu.
franky salindeho