Millenial di Manado Sepakat Jadi Garda Terdepan Pemberantasan Hoax

Konten Media Partner
10 Mei 2019 10:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dosen IT Universitas Sam Ratulangi, Stenly Karouw memberikan materi terkait dengan pemberantasan Hoax
zoom-in-whitePerbesar
Dosen IT Universitas Sam Ratulangi, Stenly Karouw memberikan materi terkait dengan pemberantasan Hoax
ADVERTISEMENT
Sekira 150 millenial yang berasal dari sejumlah organisasi-organisasi mahasiswa dan pemuda di Kota Manado dan sekitarnya, mengikuti diskusi bersama terkait edukasi pemberantasan Hoax, khususnya di Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan yang diselenggarakan di salah hotel yang ada di Manado, Kamis (9/5) malam, para millenial ini melakukan diskusi aktif, terkait dengan konten-konten hoax yang kini tersebar dan bagaimana cara mengenali serta mengatasi konten tersebut.
Koordinator Jaringan Aktivis Mahasiswa Sulawesi Utara, Risat Sanger selaku penyelenggara kegiatan menyebutkan, kaum millienial penting untuk diberikan edukasi tentang ciri-ciri dan penanganan hoax, mengingat mereka yang kini paling melek informasi dan dunia maya, sebagai tempat penyebaran hoax tersebut.
"Saat ini banyak yang termakan informasi Hoax di media sosial. Untuk itu, perlu peranan millenial untuk ikut memberantas dan mengedukasi masyarakat agar tidak mudah termakan hoax," tutur Sanger.
Para Millenial peserta diskusi tentang Hoax di Kota Manado, Sulawesi Utara
Sementara, dalam kegiatan ini, Dosen IT asal Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Stanly Karouw didapuk sebagai narasumber. Dirinya membeberkan semua hal tentang Hoax, termasuk dengan lokasi penyebaran Hoax serta solusi mengatasinya.
ADVERTISEMENT
"Tempat paling banyak diedarkan Hoax itu adalah media sosial, aplikasi chat, situs web. Televisi, media cetak, email dan radio ikut juga dijadikan sarana penyebaran Hoax. Solusinya, perlu adanya literasi media di sekolah serta revolusi mental pengguna internet, karena nilai moralnya apa yang kita dapatkan dari internet ya ditentukan pengguna sendiri," kata Karouw.
Dalam kesempatan ini, sejumlah pertanyaan datang dari para millenial. Ferdinan Runtu menanyakan tentang hal yang dapat dilakukan dalam melawan konten Hoax. Menurutnya, harus ada cara yang efektif untuk dilakukan.
Menjawab pertanyaan tersebut, Karouw mengatakan jika masyarakat harus membaca sebuah berita hingga tuntas dan membandingkan dengan situs yang lainnya.
"Perlu juga gabung di grup anti Hoax. Tapi, filter yang paling baik adalah hati dan iman kita," kata Karouw.
ADVERTISEMENT
Karouw juga menjelaskan jika, konten buruk hoax harus dilawan dengan konten baik. Begitu juga ketika ada Hoax, harus dilawan dengan postingan anti hoax.
"Sekarang juga punya program Promoter Polri. Ada juga CrossChecker, teknologi anti Hoax Indonesia dan bisa juga gabung di grup forum anti fitnah, hasut dan hoax," kata Karouw kembali.
Sekadar diinformasikan, kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Intelkam Polda Sulut, Kasubdit II Dit Intelkam Polda Sulut, Dosen IT Unsrat dan para millenial.
Usai kegiatan, para millenial ini membacakan deklarasi menjadi Garda terdepan pemberantasan Hoax yang cukup mengganggu stabilitas nasional dan bisa menggerogoti kerukunan di Sulawesi Utara.
Oktavian Mundung (kontributor)