Minahasa Rawan ISPA, Sejak Januari Ada 23.679 Kasus Ditemukan

Konten Media Partner
5 September 2019 21:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah, bisa meminimalisir terserang penyakit ISPA (foto: dokumentasi)
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah, bisa meminimalisir terserang penyakit ISPA (foto: dokumentasi)
ADVERTISEMENT
Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara kini dalam ancaman penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau lebih dikenal dengan singkatan ISPA. Bahkan, sejak bulan Januari hingga Agustus 2019, penderita ISPA yang teridentifikasi di Minahasa telah mencapai 23.679 kasus.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ternyata dari total 23.679 kasus tersebut, terdapat 127 pasien yang sudah dinyatakan menderita Pneumoni. Pneumoni sendiri tergolong berbahaya dimana proses infeksi akut sudah mengenai jaringan paru-paru.
Data yang diterima manadobacirita, untuk klasifikasi umum penderita ISPA, terdapat 5.588 anak-anak usia di bawah 5 tahun yang telah terinfeksi, dimana 77 diantaranya sudah dalam tahap Pneumoni.
"Memang ini cukup memprihatinkan. Untuk anak-anak, di kasus Pneumonia, seringkali bersamaan dengan terjadinya proses infeksi akut pada bronkhus. Infeksi ini berlangsung selama 14 hari," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa dr Maya Rambitan MKes, Kamis (5/9).
Rambitan menjelaskan, untuk gejala sangat bervariasi, mulai dari demam, nyeri tenggorokan, pilek dan hidung mampet, batuk kering dan gatal, batuk berdahak.
ADVERTISEMENT
"Bahkan bisa menimbulkan komplikasi seperti radang paru dengan gejala sesak napas," tutur Rambutan.
Untuk mengantisipasinya, Rambitan mengingatkan masyarakat untuk melakukan pencegahan, dengan menggunakan masker saat berkendara atau beraktifitas di lingkungan berdebu.
"Masker itu gunanya untuk mengantisipasi masuknya berbagai penyakit akibat minimnya intensitas curah yang berdampak pada tingginya hempasan debu. Karena kondisi ini potensinya tinggi untuk mempengaruhi tingkat kesehatan manusia saat beraktifitas," ujarnya kembali.
marcelino t