nefrain bawotong dan kakaknya bocah alami kebutaan dan kelumpuhan.jpg

Nefrain Bawotong, Bocah Lumpuh dan Buta di Minut yang Butuh Bantuan

11 Februari 2021 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nefrain Bawotong, bocah yang mengalami kebutaan dan kelumpuhan bersama dengan kakaknya
zoom-in-whitePerbesar
Nefrain Bawotong, bocah yang mengalami kebutaan dan kelumpuhan bersama dengan kakaknya
ADVERTISEMENT
MINUT - Sutomo Bawotong, warga Desa Kokole I Kecamatan Likupang Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, tak pernah menyangka anak laki-lakinya Nefrain Bawotong, tidak akan bertumbuh seperti bayi normal lainnya.
ADVERTISEMENT
Nefrain, bocah yang kini berusia lima tahun, mulai mengalami gangguan pertumbuhan menjelang ulang tahunnya yang pertama. Bahkan, Nefrain juga ternyata mengalami kebutaan.
"Jadi semenjak lahir ternyata Nefrain sudah mengalami kebutaan. Tapi, jelang usia satu tahun, pertumbuhannya pun terlihat mulai melambat tidak seperti bayi pada umumnya," tutur Sutomo.
Sutomo yang kesehariannya menjadi buruh petik kelapa ini melanjutkan, pertumbuhan Nefrain akhirnya benar-benar tidak normal. Dirinya lumpuh tidak bisa berjalan dan berat badannya tidak pernah bertambah. Alhasil, Nefrain hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Semua kebutuhan harus dibantu oleh kakaknya Safira yang kini duduk di bangku SD kelas VI.
Rumah semi permanen dengan lantai tanah, tempat tinggal dari Efrain Bawotong, bocah asal Minahasa Utara yang mengalami kebutaan dan kelumpuhan
Dengan upah sebagai buruh petik kelapa, Sutomo mengaku hanya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Nefrain pun tak pernah mendapatkan perawatan memadai untuk mengetahui penyakit yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
Bersama dengan anaknya Safira, Sutomo mengaku bergantian untuk menjaga Nefrain. Istrinya memilih tidak tinggal dengan mereka dengan alasan untuk bekerja di rumah makan.
"Jadi anak saya yang tua, Safira yang harus merawat adiknya kalau saya pergi kerja. Tidak tega juga, karena Safira tetap harus belajar. Tapi, selama ini kakaknya tetap bisa menjaga adiknya dengan baik," kata Sutomo.
Saat ini, Nefrain bersama dengan ayah dan kakaknya tinggal di rumah semi permanen dengan alas lantai yang masih tanah. Tempat tidur kapuk yang digunakan Nefrain bersama dengan kakaknya, hanya diletakkan di tanah dengan alas perlak tipis yang tentunya dingin masih tetap bisa dirasakan.
"Memang ada kerinduan untuk memberikan tempat tidur yang lebih layak," kata Sutomo kembali.
ADVERTISEMENT
oktaviana mundung
Mari Donasi Sekarang:
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten