Nelayan Asal Sangihe Hilang di Laut Saat Cuaca Buruk Landa Sulawesi Utara

Konten Media Partner
17 Juli 2021 22:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencarian nelayan yang hilang di perairan Sangihe
zoom-in-whitePerbesar
Pencarian nelayan yang hilang di perairan Sangihe
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Nelayan asal Desa Nanusa, Kecamatan Nusa Tabukan, Kabupaten Sangihe, bernama Martianus Natingkase, dinyatakan hilang di laut, Jumat (16/7) kemarin, saat cuaca buruk melanda Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
Korban Martianus, dilaporkan hilang setelah hingga malam hari tak kunjung pulang dari melaut. Padahal, biasanya korban sudah berada di rumah sekira pukul 17.00 WITA.
Basarnas Manado yang mendapatkan laporan nelayan hilang tersebut, Sabtu (17/7) hari ini, langsung mengerahkan personil di Pos SAR Tahuna, bersama-sama dengan TNI, Polri dan juga masyarakat, melakukan pencarian korban Martianus, yang terakhir terlihat ada di sekitar pulau buang.
Namun, hingga malam hari ini, tim gabungan SAR belum berhasil menemukan korban, dan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pencarian, Minggu (18/7) besok.
Sementara itu, Humas Basarnas, Fery Ariyanto, menjelaskan jika saksi mata sempat melihat korban di pulau buang pada siang hari. Namun, saksi tersebut mengaku, cuaca yang awalnya teduh di pagi hari, tiba-tiba berubah menjadi cuaca buruk sekira pukul 14.00 Wita
ADVERTISEMENT
"Menurut penuturan saksi, dirinya sempat bertemua korban pada pukul 13.00 WITA. Saat itu, bertemu di Pulau Buang," ujar Ferry.
Ferry mengatakan, pihak Basarnas dan tim gabungan, melakukan pencarian dengan radius 9 mil dari Pulau Buang, sebagai tempat terakhir korban terlihat. "Pencarian akan kembali dilanjutkan besok," kata Ferry kembali.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Manado, Suhri Sinaga, mengatakan jika telah meminta kepada tim untuk jeli dalam memantau kondisi sekitar, dan juga meminta tolong nelayan lain jika melihat ada tanda-tanda dari korban, agar bisa mempercepat proses pencarian.
"Selain itu, saya juga imbau kepada seluruh anggota yang ikut operasi pencarian untuk selalu memperhatikan keselamatan. Apalagi, saat ini gelombang air laut masih cukup tinggi," kata Sinaga kembali.
ADVERTISEMENT
manadobacirita