news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nelayan Penjaga Rakit Berhasil Diselamatkan Setelah Minta Tolong Lewat Medsos

Konten Media Partner
20 April 2021 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indra Saibulan,  nelayan penjaga rakit di perairan Sangihe diperiksa kesehatan usai diselamatkan tim SAR gabungan. (foto: dokumen istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Indra Saibulan, nelayan penjaga rakit di perairan Sangihe diperiksa kesehatan usai diselamatkan tim SAR gabungan. (foto: dokumen istimewa)
ADVERTISEMENT
TAHUNA - Seorang nelayan penjaga rakit di perairan Sangihe berhasil diselamatkan oleh Basarnas dan tim gabungan, setelah sebelumnya meminta tolong lewat media sosial (medsos).
ADVERTISEMENT
Indra Saibulan (20), tentu punya nyali dan keberanian dari orang biasa, karena harus bekerja di tengah laut sendirian. Namun, dirinya tak pernah menyangka cuaca buruk akibat dampak dari siklon tropis Surigae justru bisa membuatnya hilang keberanian.
Bagaimana tidak, cuaca buruk yang terjadi membuat rakit pemantau ikan yang dijaganya menjadi rusak. Bahkan, dari tiga simpul ikat rakit, tersisa satu ikatan saja yang menahan agar rakit tidak tenggelam. Kepanikan menyerang Indra.
Namun, harapan tetap ada karena signal handphone miliknya masih bisa digunakan untuk berbagi kondisi terbarunya. Hingga akhirnya pada Senin (19/4) kemarin, dirinya meminta tolong kepada siapa saja yang melihat postingannya, untuk menyelamatkan dirinya.
Kantor Basarnas Manado yang mendapatkan laporan di media sosial itu, langsung memerintahkan anggotanya yang di ada di pos SAR Tahuna untuk bergerak ke lokasi rakit untuk penjemputan korban.
ADVERTISEMENT
"Tindakan cepat dilakukan, mengingat saat ini masih terjadi badai tropis surigae yang mengakibatkan kecepatan angin dan tinggi gelombang yang tinggi. Jadi diperlukan kapal yang besar untuk penjemputan," ujar Kepala Kantor Basarnas Manado, Suhri Sinaga.
Sementara itu, pos SAR Tahuna langsung berkoordinasi dengan agen kapal Niaga PT Aksar Saputra Lines cabang Tahuna, untuk memperkirakan lokasi rakit dari wilayah Tahuna. Usai mendapatkan koordinat, tim sar gabungan seperti Basarnas, KUPP Syahbandar, BPBD, agen kapal dan keluarga korban, mencoba melakukan penjemputan Senin (19/4) itu juga.
Sayangnya, hal tersebut terhalang dengan cuaca ekstrim di mana angin dan tingginya gelombang laut, penjemputan korban di tunda sampai kondisi aman. Penjemputan akhirnya dilakukan pukul 21.30 Wita, di mana kondisi cuaca sudah membaik.
ADVERTISEMENT
Sempat dihadang angin kencang dan gelombang tinggi, namun proses evakuasi menggunakan kapal Aksar Saputra Lines, akhirnya berhasil menyelamatkan korban pada Selasa (20/4) dini hari sekira pukul 02.25 Wita.
"Korban kemudian dibawa ke pelabuhan Tahuna, sebelum diserahkan ke pihak keluarga. Korban sendiri diperiksa kesehatan di pelabuhan," kata Sinaga.
Sinaga sendiri mengimbau kepada nelayan setempat agar memperhatikan perkirakan cuaca dari BMKG sehingga tidak membahayakan diri sendiri pada saat melaut.
"Saat ini terlah terjadi badai teropis surigae yang melanda wilayah Indonesia timur. Hal ini, harus diwaspadai dan tentunya berhati-hati pada saat melaut," kata Sinaga kembali.
manadobacirita