Oknum Guru Peremas Payudara Siswi SMA Motoling Bantah Semua Tudingan Kepadanya

Konten Media Partner
12 Oktober 2021 19:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Minsel, Max Lengkong, saat memberikan keterangan pers terkait oknum guru peremas payudara siswi SMA di Motoling
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Minsel, Max Lengkong, saat memberikan keterangan pers terkait oknum guru peremas payudara siswi SMA di Motoling
ADVERTISEMENT
MINSEL - MT, oknum guru peremas payudara siswi SMA Motoling di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), membantah semua tudingan yang ditujukan kepada dirinya.
ADVERTISEMENT
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Minsel, Max Lengkong, mengatakan jika MT si oknum guru tersebut, membantah semua pertanyaan yang diberikan oleh pihaknya saat proses klarifikasi dilakukan.
"Dari hasil pemeriksaan, didapati bahwa jawaban yang diajukan, rata-rata ditolak. Dia bilang tidak benar sebagaimana yang diberitakan," kata Max, Selasa (12/10).
Namun demikian, MT mengakui jika dalam foto yang beredar tersebut, itu memang adalah wajahnya dan tidak ada rekayasa. Namun, dirinya tetap beralasan tidak melakukan perbuatan tercela seperti yang dituduhkan kepadanya.
"Beliau mengakui itu wajahnya yang difoto. Namun, beliau tidak mengakui jika sedang melakukan perbuatan yang tercela, atau sedang memegang alat vital seorang siswi," kata Max.
Max mengakui pihaknya sendiri telah memberitahukan kepada yang bersangkutan, jika untuk menentukan apakah dirinya bersalah melakukan pelecehan atau tidak, nantinya akan ditentukan oleh proses penyidikan yang akan dilakukan oleh pihak berwajib.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Max menjelaskan jika pihaknya juga telah melakukan klarifikasi kepada korban dan juga rekan korban yang merupakan saksi sekaligus orang yang mengambil foto yang akhirnya menjadi viral tersebut.
Menurutnya, pihak dinas maupun sekolah akan mencoba menggali apakah ada fakta baru yang bisa didapatkan dari kasus ini.
"Wakasek Kesiswaan dari sekolah tempat guru itu mengajar sudah diberi tugas untuk mencari tahu secara komplit semua kejadian terkait dengan guru ini. Apakah ada korban lain atau tidak," ujar Max kembali.
febry kodongan