Pandemi Corona Bikin Warga Kota Migrasi ke Desa

Konten Media Partner
17 Juli 2021 15:34 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra
ADVERTISEMENT
MANADO - Tekanan ekonomi di masa pandemi corona, ternyata berdampak pada migrasinya sejumlah warga di perkotaan ke pedesaan. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Sulawesi Utara (Sulut), Asim Saputra.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Asim, data migrasi penduduk yang awalnya tercatat tinggal di perkotaan, kemudian berpindah ke daerah pedesaan, sudah terdeteksi sejak hasil Survei Penduduk 2020 di bulan September lalu.
"Tidak ada yang mampu mencegah masyarakat berpindah dari kota ke desa, karena situasinya menuntut demikian. Mereka tidak sanggup bertahan di kota tanpa penghasilan. Ada pengeluaran seperti bayar kost dan lain-lain. Data ini sudah terdeteksi dari hasil SP2020 bulan September," kata Asim kepada wartawan.
Sementara itu, BPS mencatat penurunan jumlah persentase penduduk miskin di Sulawesi Utara sebesar 0,01 persen, atau dari 7,78 persen pada September 2020, menjadi 7,77 persen di bulan Maret 2021.
Namun, menariknya ada kenaikan jumlah penduduk miskin sebanyak 500 orang yakni dari 195,85 ribu orang menjadi 196,35 ribu orang. Asim mengatakan, hal itu disebabkan adanya pertambahan jumlah penduduk secara keseluruhan di Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
"Jadi, rumus menghitung persen penduduk miskin adalah jumlah penduduk miskin dibagi jumlah penduduk keseluruhan, lalu dikali 100 persen. Jika persen penduduk miskin lebih kecil dari sebelumnya, padahal jumlahnya justru bertambah, itu karena pertambahan penduduk miskin lebih lambat dari pertambahan jumlah penduduk keseluruhan," kata Asim.
Sementara, Asim menjelaskan antara penduduk miskin di Kota dengan di pedesaan terjadi perbedaan. Perbedaannya ialah persentase penduduk miskin di daerah perkotaan naik 0,05 persen poin menjadi 5,36 persen, sedangkan daerah perdesaan turun 0,03 persen poin menjadi 10,61 persen, bila dibandingkan kondisi September 2020.
“Selama periode September 2020 – Maret 2021, jumlah penduduk miskin di
daerah perkotaan naik sebanyak 1,51 ribu orang dari 71,66 ribu orang naik menjadi 73,17 ribu orang, sementara di daerah pedesaan turun sebanyak 1,02 ribu orang dari 124,19 ribu orang turun menjadi 123,17 ribu orang,” ujar Asim kembali.
ADVERTISEMENT
manadobacirita