Pemerintah Kabupaten Sitaro Ingatkan Warga untuk Waspadai Kasus DBD

Konten Media Partner
23 November 2021 20:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nyamuk demam berdarah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyamuk demam berdarah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SITARO - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Kabupaten Sitaro), kembali mengingatkan warga untuk mewaspadai ancaman demam berdarah dengeu (DBD), yang bisa terjadi di musim penghujan, akibat adanya genangan-genangan air yang tercipta.
ADVERTISEMENT
Warga diminta untuk mencegah munculnya nyamuk DBD dengan melakukan 3M yakni menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat penyimpanan air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air yang bisa menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk.
"Di musim penghujan seperti sekarang, banyak genangan air yang berpotensi jadi tempat nyamuk DBD berkembang biak. Untuk itu harus diperhatikan lingkungan dengan baik," ujar Bupati Kepulauan Sitaro, Evangelian Sasingen, melalui Kepala Dinas Kesehatan, dr Semuel Raule.
Kabupaten Sitaro sendiri mencatat ada 11 kasus DBD yang terjadi sepanjang tahun 2021, di mana satu di antaranya meninggal dunia. Kasus kematian ini belum lama terjadi, tepatnya terjadi di Kelurahan Bahu, Kecamatan Siau Timur.
Pemerintah sendiri telah mengambil sejumlah langkah seperti melakukan fogging di lingkungan tempat tinggal pasien hingga imbauan dan edukasi kesehatan melalui Puskesmas, terkait cara pencegahan penyakit DBD ini.
ADVERTISEMENT
"Fogging sudah dilakukan di lingkungan tempat tinggal dan sekolah dari pasien meninggal dunia ini," kata Raule.
Sekadar diinformasikan, kasus DBD di Kabupaten Sitaro pada tahun 2021 ini mengalami penurunan, di mana baru ada 11 kasus yang tercatat dibandingkan di tahun 2020 yang mencapai 52 kasus.
franky salindeho