news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemkab Sitaro Agendakan Simulasi Penanganan Dampak Erupsi Gunung Karangetang

Konten Media Partner
26 Februari 2020 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro)
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), akan menggelar simulasi penanganan bencana yang akan melibatkan seluruh stakholder dan juga masyarakat yang ada di daerah-daerah rawan bencana.
ADVERTISEMENT
Persiapan yang telah dibahas dalam rapat teknis Senin (24/2) lalu, rencananya akan digelar di Kecamatan Siau Barat Utara (Sibarut), sebagai wilayah yang tergolong rawan terdampak bencana, terutama jika Gunung Karangetang mengalami erupsi dan mengeluarkan material.
Kepala Pelaksana BPBD Sitaro, Bob Ch Wuaten mengatakan, kegiatan simulasi ini sendiri akan melibatkan lebih kurang seribuan masyarakat, agar pemerintah bisa juga melihat bagaimana solusi yang harus dilakukan oleh Pemerintah, jika terjadi bencana.
“Untuk lokasi simulasi sudah ditentukan di Siau Barat Utara. Ini dikarenakan pertimbangan daerah rawan bencana baik erupsi gunung dan banjir lahar dingin,” kata Wuaten.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro, melakukan persiapan untuk pelaksanaan simulasi bencana
Wuaten bilang, pelaksanaan simulasi ini sangat penting dilakukan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat, apa-apa saja yang harus dilakukan saat bencana terjadi. Begitu juga dari sisi pemerintah, bagaimana melakukan evakuasi dengan jumlah masyarakat terdampak yang besar.
ADVERTISEMENT
"Tujuan utamanya jelas, jika simulasi ini bisa dijadikan pelajaran, agar bisa meminimalisir timbulnya korban jiwa saat bencana. Pemerintah daerah ingin membangun budaya sadar bencana kepada masyarakat lewat simulasi ini,” kata Wuaten.
"Selain itu, simulasi yang akan dilaksanakan juga merupakan tindak lanjut rencana kontijensi BPBD, terkait konsep manajemen resiko bencana dan melihat sejauh mana pemahaman masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana,” ujarnya kembali.
franky salindeho