Pemkab Sitaro Ajukan Pembangunan Homestay dan Pondok Wisata ke Kementerian PUPR

Konten Media Partner
25 Oktober 2021 13:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Biaro di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (foto: dokumen)
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Biaro di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (foto: dokumen)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SITARO - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) telah mengajukan usulan pembangunan homestay atau pondok wisata di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas PUPRP dan Perkim Sitaro, Bob Ch Wuaten, mengatakan usulan yang diajukan yakni 60 unit homestay, dan akan dibangun di Pulau Makalehi dan Pulau Biaro.
"Untuk usulannya sudah diterima pihak Kementerian PUPR, dengan asumsi untuk pembangunannya nanti pada 2022 mendatang," ungkap Bob, Senin (25/10).
Menurut Bob, pembangunan yang baru akan dilaksanakan pada tahun 2022, disebabkan oleh penataan anggaran, di mana untuk anggaran tahun ini, semua alokasinya sudah ada, sehingga untuk usulan dari Kabupaten Sitaro baru bisa direalisasikan pada 2022.
"Pada intinya mereka sangat mengapresiasi usulan yang disampaikan pemerintah daerah," ucapnya.
Lanjut dikatakannya, lokasi pembangunan pondok wisata di Pulau Makalehi dan Pulau Biaro, karena disesuai dengan kondisi wilayah tersebut. Untuk Pulau Makalehi masuk pada lokasi prioritas wilayah perbatasan, sedangkan di Pulau Biaro adalah strategi pemerintah daerah dalam rangka menangkap peluang dari kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.
ADVERTISEMENT
"Nantinya tidak tersentralisasi (pembangunan homestay)pada suatu tempat, tapi akan dibangun berdekatan dengan rumah-rumah milik warga," tuturnya.
Bob mengungkapkan, selain pembangunan homestay, pemerintah juga akan melakukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat setempat, sehingga ketika pembangunan rampung, masyarakat juga sudah siap dalam pengembangan pariwisata di wilayah mereka.
"Untuk pengembangan SDM kapariwisataan sendiri akan melibatkan kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Bob kembali.
franky salindeho