Pemprov Sulut Mulai Bangun Laboratorium Uji Sampel Pasien Terduga COVID-19

Konten Media Partner
1 April 2020 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik rapid test Kimia Farma di Bali. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik rapid test Kimia Farma di Bali. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memulai persiapan pembuatan Laboratorium khusus pemeriksaan uji sampel darah, pasien terduga terpapar SARS-CoV-2 atau lebih dikenal saat ini dengan sebutan virus corona. Hal ini untuk mempercepat uji sampel para pasien yang saat ini masih harus dikirimkan ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Satgas COVID-19 Sulut, dr Steaven Dandel mengaku, lokasi laboratorium yang disiapkan adalah Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengedalian Penyakit (BTKLPP) yang berlokasi di Kecamatan Mapanget, Kota Manado.
“Saat ini para tenaga ahli lagi bekerja 1x24 jam untuk mempersiapkan laboratorium tersebut. Kita berharap, satu atau dua minggu ke depan kita sudah punya laboratorium yang kompeten untuk pengecekan kasus virus corona,” ujar Dandel.
Dandel mengaku, pembuatan laboratorium dengan setting standar Bio Security Level (BSL) 2 plus, memiliki tantangan luar biasa, karena harus disertifikasi dan harus memenuhi beberapa aturan lain, sehingga memerlukan sedikit waktu dan tenaga ahli.
"Tentunya kita juga ingin laboratorium yang dihasilkan memiliki keakuratan yang benar-benar baik. Untuk itu, kita patut doakan agar laboratorium itu bisa selesai dalam waktu 1 atau 2 minggu ke depan," tutur Dandel.
ADVERTISEMENT
Dengan kehadiran laboratorium tersebut, Dandel mengaku jika sampel-sampel tidak perlu lagi dikirim ke luar Sulawesi Utara, sehingga hasil akan lebih cepat diketahui.
"Semakin cepat kita dapat hasil, akan lebih cepat kita melakukan identifikasi, sehingga langkah pencegahan akan lebih cepat juga serta mengena ke sasaran," tutur Dandel kembali.
Sekadar diinformasikan, uji sampel untuk pasien terduga COVID-19 dari Sulawesi Utara, saat ini masih harus dikirim langsung dari Manado malalui BTKLPP ke Badan dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta. Hal ini memakan waktu sampai dengan 4 hari untuk mendapatkan hasil uji sampel.
febry kodongan/manadobacirita