Pemuda Asal Minahasa Meninggal Ditikam, Usai Hadiri Pesta Pernikahan

Konten Media Partner
23 Februari 2020 22:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Keluarga korban tampak begitu berduka di depan peti jenazah (foto: manadobacirita)
Andrea Solagratia Sepang (24), warga Desa Kalasey I, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya, Minggu (23/2) hari ini, setelah sebelumnya mendapatkan perawatan intensif sejak Jumat (21/2), karena mendapatkan empat luka tikaman di bagian belakang.
ADVERTISEMENT
Andrea yang baru saja di wisuda pada 13 Februar 2020 lalu, meninggal di RSUP Prof Kandou Malalayang, walaupun perawatan intensif terus dilakukan.
Kapolsek Pineleng, IPTU Gian Wiatma kepada wartawan, menjelaskan kronologis kematian Andrea. Diceritakan Wiatma, Jumat (21/2) sekitar pukul 04.18 WITA, korban bersama rekan-rekannya baru pulang dari acara pesta pernikahan rekannya yang diselenggarakan di desa tetangga, Desa Kalasey 2 Jaga IV.
Naas, ketika berada di depan kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, tiba-tiba sekelompok orang yang menggunakan satu unit Avanza dan satu sepeda motor, menghadang mereka. Tanpa ba bi bu, gerombolan ini langsung menghujani korban dan rekan-rekannya dengan tikaman.
Korban Andrea bersama rekannya Marselino Suatan tak bisa menghindar. Mereka pun terkena hujaman benda tajam tersebut. Lebih dari satu tikaman bersarang di tubuh kedua orang ini.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Wiatma sendiri menyebutkan, sebenarnya ada saksi yang melihat kejadian tersebut dan hendak menolong, karena mendapati korban sudah tergeletak di aspal dan mengerang kesakitan sambil meminta tolong.
Namun menurut Kapolsek, saksi tersebut tak bisa berbuat apa-apa karena ternyata juga mendapatkan ancaman dari para pelaku yang hendak berbegas meninggalkan korban.
"Kata saksi, sewaktu hendak menuju ke arah korban untuk menolong, para pelaku mengancam dengan kata-kata jika saksi akan juga diperlakukan sama. Akhirnya saksi mundur dan hanya berdiri di depan pintu rumahnya saja," kata Kapolsek.
Saksi sendiri yang melihat para pelaku telah kabur, langsung menghampiri salah satu korban sembari berteriak meminta tolong warga sekitar untuk segera membawa korban ke rumah sakit.
Kapolsek Wiatma sendiri mengaku saat ini pihaknya dalam hal ini Reskrim Polsek Pineleng, dibantu dengan tim Paniki Polres Kota Manado, tengah mengembangkan kasus ini dan mengejar para pelaku.
ADVERTISEMENT
"Kami masih mengejar para pelaku ini," tutur Kapolsek Minggu (23/2) malam ini.
Saat ini, Jenasah tengah disemayamkan di rumah kediaman di Desa Kalasey I Jaga IV, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa. Jenasah akan dikebumikan pada, Senin (24/2) besok. Sementara itu, korban lainnya Marselino Suatan masih mendapatkan perawatan intensif di RSUP Prof Kandou.
febry/manadobacirita