Pengurus Golkar Sulut Pilih Bungkam Soal Kegagalan Tetty jadi Menteri

Konten Media Partner
21 Oktober 2019 19:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD II Partai Golkar Sulawesi Utara, Tetty Paruntu
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD II Partai Golkar Sulawesi Utara, Tetty Paruntu
ADVERTISEMENT
Pengurus Golkar Sulawesi Utara (Sulut) memilih untuk tak banyak bicara terkait polemik yang terjadi terhadap Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, Christania Euginia Paruntu atau akrab disapa Tetty, yang gagal bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (21/10) pagi tadi.
ADVERTISEMENT
Tetty yang berpakaian putih, akhirnya hanya bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato. Padahal Tetty disebut diundang sebagai calon Menteri di kabinet Kerja jilid 2 ini.
Sejumlah pengurus Golkar yang dihubungi manadobacirita, mengaku jika itu adalah urusan dari DPP, DPD I dan Presiden Joko Widodo, mengingat persoalan penentuan menteri adalah keputusan para elit di pusat.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulut, Raski Mokodompit menyebutkan, pihaknya tak bisa memberikan pernyataan lebih, karena pemanggilan Tetty ke Istana, memang tidak diketahui dirinya hingga pagi tadi.
"Karena saya tidak tahu, makanya saya tak bisa bicara lebih. Mungkin kalau mau jelasnya silakan ke DPP, atau pimpinan DPD dan pak Presiden sendiri," tutur Mokodompit.
Senada diungkapkan Careigh N Runtu, Ketua DPD II Partai Golkar Minahasa. Menurutnya sebagai kader dirinya memberikan apresiasi jika memang Ketua DPD I, Tetty Paruntu masuk kabinet.
ADVERTISEMENT
"Tapi terus terang saya belum pernah mendapat info tentang menteri ini, karena memang biasanya itu ranah dan urusan dari DPP," kata Runtu.
Namun demikian, ada beberapa Ketua DPD II Partai Golkar di Sulut membenarkan jika Tetty masuk bursa calon menteri kabinet Jokowi jilid 2. Bahkan, sejak sepekan lalu, mereka menyebutkan jika di grup koordinasi pimpinan daerah, hal itu telah ramai dibicarakan.
"Bu Tetty memang di telepon ke istana. Ini bukti chat di grup, tentang ketua DPD I memang jadi pilihan istana," tutur salah Ketua DPD II di Sulut yang mewanti-wanti agar namanya tak dipublish.
Masih menurut Ketua DPD II tersebut, pihaknya juga tahu, jika Tetty tidak mendapat restu dari Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartato, walaupun jika secara kepengurusan DPP Golkar, Tetty justru dianggap layak.
ADVERTISEMENT
"Secara partai, sebenarnya rata-rata pengurus mendukung bu Tetty. Tapi, memang Ketum kurang merestui saja," katanya kembali.
Sekadar diinformasikan, Tetty Paruntu yang juga Bupati Minahasa Selatan ini sebenarnya sudah berada di istana Presiden dan menjadi sosok kedua berpakaian putih yang datang Senin (21/10) pagi tadi.
Sayangnya, secara mengejutkan, muncul pernyataan jika Tetty tak bertemu Jokowi dan hanya menghadap Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartato. Selain itu, usai diberitakan dipanggil ke istana, sejumlah info terkait dengan pemanggilan Tetty oleh KPK dalam kasus suap Bowo Sidiq juga ikut mencuat.
Marcelino T/CLS/Viana Mundung/manadobacirita