Penjelasan Tentang Data Pasien Positif Corona Tak Berubah Walau Ada yang Sembuh

Konten Media Partner
29 Maret 2020 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan website resmi pemerintah provinsi Sulut, terkait dengan data penyebaran virus corona
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan website resmi pemerintah provinsi Sulut, terkait dengan data penyebaran virus corona
ADVERTISEMENT
Masyarakat hingga kini terus bertanya-tanya terkait dengan data pasien positif terpapar virus corona yang tidak pernah turun dan terus bertambah, walaupun ada yang sudah dinyatakan sembuh. Data yang dipublish dalam situs resmi penanggulangan penyakit COVID-19 ini, oleh masyarakat dinilai membuat sentimen negatif di publik.
ADVERTISEMENT
Lalu apa penjelasannya?
Juru bicara Satgas Covid-19 Sulawesi Utara (Sulut), dr Steaven Dandel menyebutkan, data pasien yang terkonfirasi Positif terpapar SARS CoV2 atau Virus Corona maupun yang sudah sembuh, memang tidak pernah dihapus dalam data website.
Menurut Dandel, hal itu dikarenakan, data tersebut adalah laporan Epidemiologi atau laporan perkembangan Penyakit, bahwa di negara atau daerah tersebut pernah terinfeksi Virus Corona.
Dandel pun mencontohkan data website resmi World Health Organization (WHO), dimana ada ratusan ribu kasus, namun data terkait orang yang pernah terkonfirmasi Positif Covid-10 atau Penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona ini, tidak akan dikurangi.
“Ratusan ribu kasus yang ada itu tidak akan dikurangi, walaupun ada puluhan ribu yang sembuh. Hal ini karena data itu adalah laporan Epidemiologi namanya. Laporan perkembangan penyakit," tutur Dandel.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk di Sulawesi Utara, Dandel menjelaskan saat ini secara fisik yang positif sekarang ada satu. Tapi laporan yang menyebutkan ada dua yang terpapar, tidak pernah akan dihapus, karena bukti laporan Epidemiologi tentang penyebaran kasus ini.
“Ada kepentingan di Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan, dimana kita selalu memantau yang namanya kurva epidemiologi, setiap hari bertambahnya berapa. Jadi, tidak bisa kita hapus, karena itu adalah penilaian trend,” kata Dandel.
Dandel mencontohkan saat ini, jumlah kasus terkonfirmasi di Indonesia sebanyak 1.155, dengan orang yang sembuh sebanyak 59 orang dan yang meninggal berjumlah 102 orang.
"Nah, yang orang sembuh dan orang meninggal itu semua termasuk pada 1.155 orang yang disebutkan terkonfirmasi. Jadi, itu tidak akan berubah," tutur Dandel.
ADVERTISEMENT
"Kenapa laporan seperti itu, agar supaya terdata jika di Sulut ada data orang terbukti terinfeksi Positif sebanyak dua kasus. Itu hanya bukti laporan Epidemiologi, tidak menggambarkan situasi keberadaan secara fisik yang diberlakukan di seluruh dunia. Dan itu harus dipahami agar tidak salah," kata Dandel kembali.
febry kodongan