Penyandang Disabilitas di Sulut Minta Pilkada 2020 Lebih Aksesibel

Konten Media Partner
25 Februari 2020 8:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Perwakilan Pengurus Pusat Pemilihan Umum Akses-Penyandang Cacat (PPUA-Penca), Steven Kowaas menyerahkan dokumen permintaan terkait dengan Pilkada 2020 yang harus Aksesibel
Pengurus Pusat Pemilihan Umum Akses-Penyandang Cacat (PPUA-Penca), Steven Kowaas, meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), untuk mencarikan cara agar penyandang disabilitas bisa berpartisipasi penuh pada pemilihan Gubernur maupun kepala daerah tahun 2020 ini.
ADVERTISEMENT
Kowaas menyebutkan, dalam undang-undang yang berlaku, disebutkan seluruh masyarakat tak terkecuali penyandang disabilitas atau cacat, memiliki hak yang sama dalam pemilihan umum, sehingga wajib untuk KPU mencarikan atau memfasilitasi para penyandang disabilitas, berpartisipasi penuh dalam Pilkada nanti.
"Tentunya harus ada terobosan dari KPU untuk membuat hak pilih seluruh kaum disabilitas bisa disalurkan. Termasuk untuk para penyandang tuna netra, apakah itu akan menggunakan braile atau mekanismenya seperti apa," ujar Kowaas saat berkunjung langsung ke kantor KPU Provinsi Sulut di Manado.
Kowaas yang juga Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Minahasa ini berharap, Pilkada 2020 ini akan lebih ramah bagi para penyandang disabilitas seperti dirinya.
"Kami berharap Pilkada kali ini lebih ramah disabilitas. Makin aksesibel," ujar Kowaas di hadapan Ketua KPU Provinsi Sulut, Ardiles Mewoh.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Sulut Ardiles Mewoh sendiri mengaku memberikan apresiasi terhadap pengurus PPUA-Penca yang datang membawakan aspirasi dan mengingatkan kepada KPU terkait dengan hak para penyandang disabilitas, yang sama dengan masyarakat pada umumnya.
“Terus terang saya sangat kagum. Semangat yang tinggi memperjuangkan hak kaum difabel patut diacungkan jempol. Penguasaan terhadap regulasi menunjukan jika benar-benar mereka ingin ikut terlibat dalam Pilkada ini," tutur Ardiles.
Didampingi oleh Komisioner KPU masing-masing Lanny Ointu dan Meidy Tinangon, Ardiles mengaku memang harus memberikan perhatian khusus untuk para kaum difabel ini dalam Pilkada 2020.
"Tentunya ini menjadi PR kami, agar penyelenggaraan Pilkada 2020 bisa ramah untuk kaum disabilitas," tutur Ardiles kembali.
oktaviana mundung