Penyebab Harga Cabai Rawit Merah Masih Tinggi Menurut Disperindag Sulut

Konten Media Partner
25 Februari 2021 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cabai Rawit Merah (foto: dokumen istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Cabai Rawit Merah (foto: dokumen istimewa)
ADVERTISEMENT
MANADO - Harga cabai rawit merah di Manado, selama satu pekan terakhir berada di angka Rp 80 ribu per kilogram. Hal ini membuat masyarakat merasa terbebani, mengingat cabai rawit jadi salah satu bumbu dapur utama masakan di Manado.
ADVERTISEMENT
Masyarakat terutama para pedagang makanan di Manado, meminta kepada pemerintah untuk bisa melakukan intervensi harga cabai rawit tersebut, sehingga tidak terlalu mahal.
"Kalau bisa pemerintah kasih turun harga, kami masyarakat sangat bersyukur. Di Manado itu rica (cabai) pasti harus ada. Kalau mahal, kasihan kami yang jualan ikan masak. Mau kasih kurang rica, pelanggan pasti marah, tidak kasih kurang kami yang terbebani," kata Meiske, salah satu penjual makanan jadi di Mapanget.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, Edwin Kindangen mengaku jika pihaknya mendapati harga cabai rawit yang tinggi, tak hanya ada di Sulawesi Utara saja.
"Secara nasional harganya ada di angka Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram," kata Kindangen.
ADVERTISEMENT
Menurut Kindangen, kenaikan harga cabai rawit tersebut, dipengaruhi masa panen yang baru akan terjadi pada minggu kedua dan ketiga Maret mendatang. Akibatnya ketersediaan menjadi terbatas, walaupun tidak bisa dikatakan stoknya tidak ada.
"Selain itu, harga jual dari petani memang sudah cukup tinggi, di kisaran Rp 60 ribu per kilogram," ujar Kindangen.
Kindangen sendiri mengaku, pihaknya kini tengah memantau harga pasar di sejumlah provinsi, di mana jika ada harga cabai rawit yang lebih murah, mereka bisa mengambil dari daerah itu.
"Sekarang kita memantau harga di sejumlah provinsi lainnya. Bila ada yang lebih rendah dibanding harga di Sulawesi Utara, maka bisa kita kirimkan untuk dijual di daerah kita," ujar Kindangen kembali.
manadobacirita
ADVERTISEMENT