Perayaan Paskah Unsrat, Rektor Minta Mahasiswa Berani Laporkan Pungli

Konten Media Partner
26 April 2019 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Civitas Akademika Universitas Sam Ratulangi berfoto bersama pada perayaan paskah yang dirangkaikan ibadah bersama
zoom-in-whitePerbesar
Civitas Akademika Universitas Sam Ratulangi berfoto bersama pada perayaan paskah yang dirangkaikan ibadah bersama
ADVERTISEMENT
Civitas akademika Universitas Sam Ratulangi, Kamis (25/4) menggelar ibadah perayaan Paskah bersama yang diselenggarakan di Pa’Dior Pusat Kebudayaan Sulawesi Utara (Sulut) Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Ibadah ini dihadiri seluruh civitas akademika Unsrat, pimpinan, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat M.Sc DEA mengatakan, perayaan paskah tahun 2019 ini, semua civitas akademika Unsrat diajak melakukan perubahan pola sikap ke arah yang lebih baik.
“Semua harus mengalami perubahan pola sikap menuju kebaikan, terlebih dalam kinerja. Paskah semua harus berubah, kalau tidak mendapatkan sesuatu, kita jangan menjadi kecewa, kita harus tetap tegar dan kita harus berupaya bekerja lebih giat lagi,” kata Kumaat.
Rektor berharap, koreksi diri, evaluasi terus dilakukan dalam kinerja perseorangan maupun dalam tim. “Jika ada yang baik, kembangkan itu, namun jika tidak, segera koreksi dan lakukan yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Tak hanya itu, paskah ini juga menjadi momentum sikap Unsrat untuk membersihkan semua pungutan liar (pungli). Dikatakan Kumaat, Mahasiswa diharapkan berani nyatakan sikap dan laporkan kalau masih terdapat pungutan yang bukan hak untuk membayar.
ADVERTISEMENT
"Segala pungli akan kita berantas,” kata Kumaat tegas.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang diwakili oleh Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah dr Jemmy Lampus M.Kes dalam ibadah ini mengajak civitas akademika Unsrat untuk merekonsiliasi diri.
“Dimana kita sekalian diharapkan dapat mendamaikan diri sendiri, mendamaikan orang lain, maupun mendamaikan lingkungan dan kehidupan sosial kemasyarakatan,” kata Lampus.
carla gereth