news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pertamina Mengaku Stok Solar di Manado Aman, Ini Penelusuran di Sejumlah SPBU

Konten Media Partner
14 Juli 2022 16:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Papan pengumuman Solar habis di salah satu SPBU di Kota Manado, Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Papan pengumuman Solar habis di salah satu SPBU di Kota Manado, Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
MANADO - Antrean panjang pembelian solar yang terjadi di seluruh SPBU di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), dikatakan Pertamina sebagai hal yang tidak jadi masalah selama stok solar tersedia.
ADVERTISEMENT
"Antrean bisa terjadi kapan saja. Maklumi saja, karena tak hanya di Manado saja ada antrean di Makassar juga sering terjadi. Yang penting ada stok," kata Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali, Kamis (14/7).
Manadobacirita kemudian melakukan penelusuran di sejumlah SPBU di Kota Manado untuk memastikan pernyataan Pertamina jika stok solar aman dan tersedia. Hasilnya?
Stok solar di tiga SPBU mengalami kekosongan dan hingga kini tanda pemberitahuan jika BBM jenis solar masih terpampang di depan pintu masuk SPBU.
"Kosong karena memang banyak yang antre. Kami juga tak tahu kenapa banyak yang antre," ujar salah satu petugas SPBU yang ada di jalan Ring Road sembari minta namanya dirahasiakan.
ADVERTISEMENT
"Sudah dari jam 1 siang tadi kosong sampai sekarang," katanya lagi.
Sementara SPBU yang ada di Kecamatan Sario dan Wanea juga mengalami kekosongan stok solar. Mereka mengaku sudah meminta tambahan pasokan stok solar.
"Mudah-mudahan cepat masuk. Stok biasanya ada, tapi kosong karena banyak yang antre. Mungkin karena di tempat lain sudah kosong jadi pindah di sini," kata petugas SPBU di Sario.
Sementara itu, Fadil salah satu sopir bus angkutan Manado-Bitung mengaku jika dirugikan dengan kondisi kelangkaan solar. Dikatakannya, antrean di SPBU sangat menyita waktu dan merugikan dari segi pendapatan.
"Saya antre hampir 7 jam. Kalah waktu kalau seperti saya ini sopir bus penumpang. Tapi lebih baik antre di Manado, soalnya kalau di Bitung malah tidak ada stok," katanya.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap pemerintah segera turun melakukan sidak lapangan untuk menindaklanjuti persoalan ini. Terus terang kalau sudah kesal, tapi pemerintah sepertinya tak ambil pusing," katanya lagi.
febry kodongan