Pilwako Manado: PDIP Masih Malu-malu, 3 Calon Wali Kota Berjuang Lobi Partai

Konten Media Partner
8 Juli 2020 13:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jimmy Rimba Rogi saat menyerahkan berkas pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Manado ke Partai Golkar
zoom-in-whitePerbesar
Jimmy Rimba Rogi saat menyerahkan berkas pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Manado ke Partai Golkar
ADVERTISEMENT
MANADO - Sempat hening karena adanya virus corona, sejak dua pekan terakhir ini, Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Manado kembali menjadi trending pembicaraan masyarakat. Bahkan, di media sosial kini sudah mulai banyak yang mengupload gambar calon yang berpasangan.
ADVERTISEMENT
Pertama ada bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado, Julyeta Paulina Amelia Runtuwene dan Harley Alfredo Benfica Mangindaan. Julyeta Paulina Amelia Runtuwene sendiri adalah Rektor Universitas Manado (Unima) sekaligus istri Wali Kota petahana, GS Vicky Lumentut.
Sementara, Harley Alfredo Benfica Mangindaan adalah mantan Wakil Wali Kota Manado periode 2010-2015 yang sempat maju sebagai Calon Wali Kota Manado periode 2015-2020, namun hanya berada di peringkat ketiga, kalah dari GS Vicky Lumentut.
Mor D Bastiaan - Hanny Joost Pajouw (foto: istimewa)
Pasangan ini sendiri disebut-sebut akan diusung oleh partai gabungan. Namun, hingga kini baru Partai Perindo dan PSI yang sudah hampir pasti memberikan dukungan. Partai Perindo dan PSI sendiri hanya memiliki total tiga kursi, yang artinya belum bisa mengusung calon kepala daerah karena minimal memiliki 8 kursi di parlemen.
ADVERTISEMENT
Pasangan calon kedua adalah Mor Dominus Bastiaan dan Hanny Joost Pajouw. Mor Dominus Bastiaan adalah Wakil Wali Kota Manado petahana. Bendahara Partai Demokrat Sulawesi Utara ini, adalah seorang politikus senior di Kota Manado dengan catatan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Manado periode 2009-2014.
Sementara, Hanny Joost Pajouw pernah mencalonkan diri sebanyak dua kali sebagai Calon Wali Kota Manado pada periode 2010-2015 dan 2015-2020. Dua kali dirinya menjadi runner up dan dikalahkan oleh GS Vicky Lumentut. Hanny juga pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, sebelum kemudian di PAW karena mengikuti kontestasi Pemilihan Wali Kota Manado di tahun 2015 lalu.
Rektor Universitas Manado (Unima) Julyeta Paulina Amelia Runtuwene
Keduanya disebut bakal diusung oleh Partai Demokrat. Sayangnya, lagi-lagi Partai Demokrat hanya memiliki enam kursi di parlemen, sehinggga masih membutuhkan dua kursi lagi untuk bisa maju.
ADVERTISEMENT
Calon ketuga adalah Jimmy Rimba Rogi, mantan Wali Kota Manado periode 2005-2010. Sayangnya, di perjalanan pemerintahannya, Imba sapaan akrabnya harus berurusan dengan hukum dan harus menjalani hukuman penjara.
Mantan Ketua Golkar Sulawesi Utara ini sendiri, memiliki basis massa militan. Sempat akan menjadi kontestan pada Piwako tahun 2015 lalu, Imba akhirnya dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat oleh KPU dan Bawaslu. Digugurkannya Imba pada waktu itu sempat membuat massa militan Imba melakukan aksi turun ke jalan.
Imba sendiri telah mengantongi SK dari Partai Golkar untuk maju sebagai Calon Wali Kota Manado. Namun, lagi-lagi Partai Golkar masih harus mencari koalisi untuk mencukupkan jumlah kursi parlemen mereka yang hanya lima kursi saja.
Calon keempat datang dari pasangan perseorangan yakni dr Frangky Kambey dan dr Daud Kirojan. Saat ini, pasangan dengan latar belakang dokter ini tengah menjalani verifikasi faktual oleh KPU dan Bawaslu terkait dengan daftar KTP dukungan yang dimasukan sebagai syarat maju dalam Pilkada.
ADVERTISEMENT
dr Frangky Kambey sendiri adalah Direktur Utama RS Pancaran Kasih yang sebelumnnya sempat viral karena ada masyarakat yang mengambil paksa jenazah yang akhirnya terdeteksi positif corona.
Calon Perseorangan dr Frangky Kambey dan dr Daud Kirojan
Sementara itu, PDI Perjuangan sebagai satu-satunya partai politik di Kota Manado yang berhak mengusung calon kepala daerah sendiri tanpa harus berkoalisi, hingga kini belum jelas siapa yang akan dimajukan dalam kontestasi Pilkada Manado.
Namun, sudah ada tiga nama yang digadang-gadang sebagai calon Wali Kota Manado dari partai berlambang banteng moncong putih ini. Pertama adalah Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Andrei Angouw. Nama kedua adalah dr Richard H Sualang, ketua DPC PDI Perjuangan Kota Manado. Nama terakhir adalah Asiano Gammy Kawatu, seorang birokrat senior.
Andrei Angouw dan Richard H Sualang (foto: istimewa)
Sementara, untuk Calon Wakil Wali Kota, PDI Perjuangan juga mempertimbangkan banyak nama. Dari kalangan muslim ada Abid Takalamingan, Ulyas Taha dan Mahmud Turuis. Sementara, nama dr Richard H Sualang juga bisa digeser ke posisi Wakil Wali Kota Manado jika mereka hanya akan mengusung calon dari kader partai.
ADVERTISEMENT
Pengamat Politik Sulawesi Utara, Taufik Tumbelaka mengatakan, Pilkada Kota Manado bisa dikatakan sebagai perang bintang, dimana seluruh calon yang kini digadang-gadang memiliki nama besar dan latar belakang yang kuat untuk menjadi pemimpin.
"Anda bisa lihat disitu ada Rektor Unima, ada petahaha Wakil Wali Kota, mantan Wali Kota dan juga partai penguasa. Ini bisa disebut semuanya bintang," kata Tumbelaka.
Menurutnya, dengan nama besar para calon, maka semuanya bisa terjadi di Kota Manado, bahkan sebelum pendaftaran calon. Dikatakannya, saat ini kecuali PDI Perjuangan, semua calon harus intens membangun komunikasi politik untuk mendapatkan kendaraan.
"Jadi ada Demokrat dengan 6 kursi, Nasdem dan Golkar yang punya 5 kursi serta Gerindra dan PAN yang punya 4 kursi. Semuanya punya peluang dan partai juga harus jeli melihat siapa yang peluangnya paling besar agar tidak salah mengusung," tutur Tumbelaka kembali.
ADVERTISEMENT
manadobacirita