PLN Minta Pelanggan Pahami Perjanjian Kerja Sama Agar Tak Timbul Masalah

Petugas PLN memeriksa meteran listrik (foto: istimewa)

Pelanggan PLN diminta untuk membaca dengan teliti Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Pascabayar (PJBTLP), saat menandatangani permohonan penyambunan baru, untuk menghindari terjadinya pemutusan aliran listrik maupun pencabutan meteran listrik.

"Semua pekerjaan yang dilakukan oleh PLN sesuai dengan prosedur yang berlaku. Makanya, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memahami isi Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Pascabayar, agar tidak timbul kesalahpahaman," tutur Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kawangkoan, Jacky Undeng, Sabtu (22/2).

Menurut Undeng, sosialisasi yang dilakukan terkait dengan perjanjian antar pelanggan dan PLN, juga terus dilakukan, baik lewat penyebaran Pamflet maupun bekerjasama dengan pihak kelurahan.

Undeng menyebutkan, pihak PLN hanya ingin kedua belah pihak sama-sama menyadari hak dan kewajiban saat menandatangani kesepakatan bersama, dimana PLN menyediakan aliran listrik, sedangan pelanggan membayar pemakaian listrik pada tanggal jatuh tempo, sesuai dengan tagihan yang ada.

"Jadi, tolong dipahami juga, ketika sudah lewat masa bayar tagihan, tentu PLN punya standar prosedurnya. Begitu juga dengan meter listrik. Kan jelas disebutkan jika meter adalah milik PLN, sehingga jika ada pelanggan yang sudah tak membayar kewajiban, maka kami berhak untuk mengambilnya, sembari menunggu pelunasan tagihan. Artinya, semua sudah sesuai prosedur," tutur Undeng.

Undeng sendiri memberikan solusi kepada masyarakat yang kesulitan membayar setiap bulan, untuk bermigrasi ke listrik prabayar atau lebih dikenal dengan meteran pulsa listrik.

"Nanti, pelanggan yang mengatur sendiri pemakaiannya. Tidak ada sanksi dan denda," kata Undeng kembali.

yaziin solichin/manadobacirita