PLN Siagakan 31 Ribu Personil Jaga Keandalan Pasokan Listrik Jelang Idul Fitri

Penyampaian kesiapan PLN jelang Idul Fitri secara virtual. (Foto: dokumen istimewa)

JAKARTA - PLN siagakan 31 ribu personil kelistrikan yang tersebar di 2.327 posko siaga 24 jam di seluruh Indonesia, untuk memastikan keandalan pasokan listrik jelang Idul Fitri 1442 Hijriyah. Personil kelistrikan ini juga termasuk di dalamnya, Pasukan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).

Hal ini disampaikan oleh Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura dan Bali PLN, Haryanto WS didampingi Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Wiluyo Kusdwiharto dan Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda secara virtual, Selasa (10/05).

“Meskipun di tengah pandemi COVID-19, kami komitmen terus siaga menjaga pasokan listrik, khususnya untuk libur Idul Fitri 1442 Hijriyah. Kami ingin perayaan Idul Fitri para pelanggan di rumah masing-masing, tetap terasa bermakna,” tutur Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura dan Bali PLN, Haryanto WS.

Haryanto mengatakan, PLN menetapkan masa siaga perayaan Idul Fitri kali ini dimulai pada tanggal 6 Mei 2021 hingga 21 Mei 2021. Adapun selama masa siaga PLN meniadakan pemeliharaan dan pekerjaan konstruksi, menerbitkan SOP khusus siaga, menyiagakan piket di pembangkitan, transmisi dan distribusi, serta melaporkan kondisi kelistrikan secara berkala kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Selain itu, PLN juga menyiagakan kendaraan sebanyak 4.591 unit serta menyiapkan 2.660 unit Genset, Unit Gardu Bergerak (UGB) dan Uninterruptible Power Supply (UPS) sebagai cadangan suplai pasokan listrik saat terjadi gangguan.

“UGB dan UPS kami prioritaskan untuk fasilitas umum, khususnya rumah-rumah ibadah,” ujar Haryanto.

Sementara itu, sistem kelistrikan di seluruh Indonesia dijamin PLN dalam tahap aman, dan tidak ada yang defisit. Dirinci Haryanto, untuk kelistrikan di Jawa, Madura dan Bali memiliki daya mampu pasok mencapai 29 ribu Megawatt (MW) dengan prediksi beban puncak pada malam jelang Idul Fitri sebesar 20 ribu MW sehingga tersedia cadangan daya sebesar sembilan ribu MW.

Untuk wilayah Sumatera sendiri, dijelaskan untuk sistem Sumatera Bagian Utara (SBU) yang memiliki daya mampu mencapai 2.695 MW dengan beban puncak sebesar 2.184 MW. Dan sistem Sumatera Bagian Selatan Tengah (SBST) memiliki daya mampu 4.036 MW dengan beban puncak 3.570 MW.

Sementara itu, untuk sistem kelistrikan di wilayah Kalimantan dengan sistem interkoneksi (Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara), memiliki daya mampu mencapai 2.025 MW dengan beban puncak sebesar 1.134 MW.

"Khusus Sistem khatulistiwa (Kalimantan Barat), memiliki daya mampu mencapai 475 MW dengan beban puncak sebesar 343 MW," kata Haryanto.

Lanjut dikatakannya, di Sulawesi Bagian Selatan sistem kelistrikannya memiliki daya mampu mencapai 1.805 MW dengan beban puncak sebesar 1.195 MW. Dan sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo memiliki daya mampu mencapai 584 MW dengan beban puncak sebesar 368 MW.

Begitu juga dengan kelistrikan Maluku dan Maluku Utara yang memiliki daya mampu mencapai 339 MW dengan beban puncak sebesar 204 MW.

"Dan untuk Kelistrikan Papua dan Papua Barat memiliki daya mampu mencapai 628 MW dengan beban puncak sebesar 334 MW. Kelistrikan NTB memiliki daya mampu mencapai 460 MW dengan beban puncak sebesar 345 MW. Kelistrikan NTT memiliki daya mampu mencapai 332 MW dengan beban puncak sebesar 209 MW," ujar Haryanto.

"Dengan pasokan listrik yang handal, kami memastikan masyarakat bisa beribadah dan merayakan lebaran dengan tenang dan nyaman," kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Syamsul Huda menimpali.

PLN juga mengimbau masyarakat untuk mengetahui informasi dan pengaduan melalui Aplikasi PLN Mobile atau dapat menghubungi secara langsung melalui Contact Center PLN 123.

manadobacirita