PLN Terus Dorong Electrifying Lifestyle, Gaya Hidup Gunakan Peralatan Listrik

Konten Media Partner
5 Desember 2021 23:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SPKLU Kendaraan Listrik
zoom-in-whitePerbesar
SPKLU Kendaraan Listrik
ADVERTISEMENT
MANADO - Executive Vice President Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan saat ini total kapasitas pembangkit listrik terpasang sebesar 63,3 gigawatt (GW).
ADVERTISEMENT
Angka ini akan terus bertambah, di mana sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang disahkan pemerintah, ada tambahan pembangkit lagi sebesar 40,6 GW hingga tahun 2030.
"Ke depannya, pembangkit berbasis energi hijau akan mendominasi sistem ketenagalistrikan. Sekitar 51,6 persen dari total pembangkit tersebut atau sekitar 20,9 GW akan berasal dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT)," ujar Edwin.
Di tengah kondisi cadangan pasokan daya listrik yang cukup, peningkatan bauran EBT tidak hanya bergantung pada masalah pasokan listrik, namun juga harus didukung dengan permintaan daya yang cukup, sehingga daya listrik yang ada dapat terserap.
Dikatakan Edwin, PLN terus berupaya untuk mendorong Electrifying Lifestyle, yakni gaya hidup menggunakan peralatan elektrik. PLN menyadari jika hal ini akan merubah kebiasaan masyarakat, sehingga pihaknya terus mengampanyekan hal-hal berbau elektrik.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah menjalankan program konversi kompor gas ke kompor industri. Hal ini tentu untuk meningkatkan permintaan dan konsumsi listrik. Program ini juga menjadi solusi menekan impor dan memperbaiki neraca perdagangan negara.
Tidak hanya konversi ke kompor induksi, PLN juga siap mendukung akselerasi ekosistem kendaraan listrik. Dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik, PLN sudah membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sebanyak 50 unit SPKLU. Hingga akhir tahun nanti, PLN menargetkan akan ada penambahan 67 unit SPKLU di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.
Sementara dari sisi memberikan kemudahan untuk masyarakat, PLN berinovasi dengan menciptakan aplikasi Charge.IN yang terintegrasi dengan superapps PLN Mobile. Pelanggan bisa mencari info SPKLU terdekat, juga pengalaman terkait kendaraan listrik lain dalam satu aplikasi saja.
ADVERTISEMENT
PLN juga bekerja sama dengan ATPM otomotif untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan yang baru membeli kendaraan listrik. Melalui kerja sama ini, begitu pelanggan membeli mobil maka akan langsung bisa dilayani oleh PLN, mulai dari memasang home charging, sampai dengan layanan menambah daya dan integrasi Charge-IN yang memudahkan pelanggan mendapatkan diskon tarif sebesar 30 persen, dari 1.444,- menjadi hanya Rp 1.011,-/kWh untuk pengisian daya kendaraan listrik pada pukul 22.00 hingga 05.00.
"Kendaraan listrik memiliki mekanisme yang berbeda dengan kendaraan berbasis BBM. 80 persen pengisian daya akan dilakukan di rumah masing-masing pemilik kendaraan. Oleh karena itu PLN telah menyediakan layanan home charging agar pelanggan tidak perlu khawatir untuk memasang charger di rumahnya dan kehabisan daya listrik untuk kendaraannya," kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril.
ADVERTISEMENT
Tambah daya pun kita berikan harga spesial Rp 150 ribu untuk 1 phasa hingga daya 11 ribu VA dan Rp 450 ribu untuk 3 phasa hingga daya 16 ribu," ujar Bob kembali.
manadobacirita