PLN Turunkan 15 Tim Lakukan Penagihan Tunggakan Listrik di Sulawesi Utara

Petugas PLN memeriksa meteran di rumah warga

MANADO - Menjelang tutup tahun 2020, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manado, menurunkan 15 tim untuk menggelar penagihan sekaligus mapalus pemutusan aliran listrik, untuk pelanggan yang menunggak tagihan listrik dengan nominal besar.

15 tim ini sendiri terdiri dari 50 orang, di mana target penurunan tagihan yang diberikan adalah Rp 2 milliar. Manager PLN UP3 Manado, Andre PR Lengkong akan memimpin kegiatan tersebut.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Suluttenggo, Leo Basuki mengatakan jika kegiatan ini harus benar-benar dilaksanakan dengan baik dan fokus, sehingga bisa tuntas, di mana para pelanggan yang menunggak memiliki kesadaran untuk segera membayar tagihan.

"Pemutusan kali ini, harus dilaksanakan secara tuntas dan harus terus mengawal sampai terbayar semua tagihan," kata Basuki.

Sementara itu, Manager UP3 Manado, Andre PR Lengkong meminta kepada seluruh pihak yang masih merasa memiliki tunggakan, untuk secepatnya menyelesaikan tagihan mereka, agar tidak menjadi target dari tim Mapalus pemutusan aliran listrik ini.

"Saya mengimbau agar seluruh pelanggan membayar listrik di awal waktu sebelum tanggal 20 setiap bulannya. Jika tidak dibayar tepat waktu, tagihannya akan terus bertambah dan akhirnya jadi kesulitan membayar. Jika sudah kesulitan, akhirnya aliran listrik diputus," kata Lengkong.

Lengkong mengakui, terkait dengan operasi mapalus, pihaknya mengakui jika itu terpaksa dilakukan oleh PLN, karena jumlah tunggakan listrik sangat besar dan mempengaruhi kebutuhan dana di PLN.

“Operasi pemutusan merupakan langkah yang terpaksa diambil karena PLN juga memerlukan dana dalam menjaga kontinuitas pelayanan dan pasokan listrik,” tutur Lengkong.

"Untuk itu kami tak henti mengimbau agar dapat membayar tagihan listrik tepat pada waktunya, jangan menunggak," ujar pria yang mahir memainkan saxophone kembali.

yaziin solichin