news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polda Sulut Tegaskan Isu Penculikan Anak Hanya Hoaks

Konten Media Partner
7 Desember 2021 7:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penculikan anak
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penculikan anak
ADVERTISEMENT
MANADO – Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut), memastikan jika informasi yang beredar di media sosial (medsos) tentang penculikan anak di sejumlah wilayah di Sulut adalah kabar bohong atau hoaks.
ADVERTISEMENT
Kapolda Sulut, Irjen Pol Mulyatno, melalui Kabid Humas, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan isu yang tidak benar tersebut.
“Info-info penculikan anak tersebut hoaks. Masyarakat jangan mudah percaya. Karena sampai saat ini Polda Sulut dan jajaran belum menerima laporan resmi tentang adanya kasus penculikan anak,” ujar Jules.
Seperti diketahui, isu penculikan anak tersebut dikabarkan terjadi di beberapa wilayah. Di antaranya Mapanget dan Malalayang, Kota Manado, serta di Kalawat, dan Kolongan Tetempangan, Kabupaten Minahasa Utara.
Jules merinci, di Malalayang, info beredar pada Jum’at (3/12) siang, di mana disebutkan telah terjadi upaya penculikan terhadap seorang siswi Sekolah Dasar (SD) berumur 9 tahun saat perjalanan pulang dari sekolah.
ADVERTISEMENT
"Faktanya, tidak terjadi penculikan. Siswi tersebut hanya terlambat pulang ke rumah, namun pihak keluarga panik dan menyebarkan informasi penculikan karena terpengaruh isu sebelumnya. Pihak keluarga sudah mengklarifikasi bahwa tidak terjadi penculikan, dan sudah meminta maaf,” ujar Jules.
Hal yang sama juga dengan isu penculikan di area Mapanget dan Kalawat, yang beredar Kamis (2/12), dan Minggu (5/12). Menurutnya, untuk kejadian Mapanget, ada seorang remaja pria yang didekati orang tak dikenal. Karena ketakutan, dia menjauh dan pria tak dikenal itu pun bergegas pergi. Tidak ada penculikan.
Sedangkan di Kalawat Minahasa Utara, Jules menyebutkan jika awalnya terjadi keributan di pangkalan ojek Desa Kolongan Tetempangan. Warga mengira terjadi upaya penculikan.
“Kedua orang yang diisukan melakukan penculikan itu, faktanya, mengantar anggota keluarganya yang mengalami gangguan kejiwaan ke RSJ Ratumbuysang Manado untuk berobat. Namun di tengah perjalanan yang bersangkutan berontak hingga terjadi tarik-menarik. Jadi bukan upaya penculikan,” kata Jules.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, Jules mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama para orang tua, agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya saat bermain di luar rumah, untuk menghindari tejadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Dan yang tidak kalah pentingnya yaitu jangan mudah terpengaruh apalagi ikut menyebarkan informasi-informasi yang belum jelas kebenaran dan sumbernya, karena bisa menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat,” katanya.
"Jika melihat orang tak dikenal dengan gelagat mencurigakan dan bahkan berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, segera melapor ke pihak kepolisian. Jangan bertindak sendiri. Segera lapor supaya cepat diselidiki dan ditangani dengan baik," ujarnya lagi.
febry kodongan